Sukses

Emiten Pengelola Indomaret Kantongi Laba Rp 614,60 Miliar pada Semester I 2022

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), pengelola gerai Indomaret membukukan kinerja positif sepanjang enam bulan pertama 2022. PT Indoritel Makmur Internasional Tbk meraih pertumbuhan pendapatan dan laba pada semester I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (1/9/2022), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk meraih pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp 469,73 miliar pada semester I 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 46,68 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 320,23 miliar.

Perseroan meraih laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama naik 139,76 persen menjadi Rp 491,07 miliar pada semester I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 204,81 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan menjadi Rp 249,03 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 164,59 miliar.

Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 73,92 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 59 miliar. Pendapatan lainnya naik menjadi Rp 14,87 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,18 miliar.

Dengan melihat kinerja itu, perseroan meraih laba usaha Rp 651,18 miliar pada semester I 2022. Laba usaha itu tumbuh 112,58 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 306,31 miliar.

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk pun membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 614,60 miliar pada semester I 2022.

Laba tersebut tumbuh 120,74 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 278,42 miliar. Perseroan membukukan laba per saham dasar Rp 43,33 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,63.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Total ekuitas naik menjadi Rp 11,73 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,22 triliun. Total liabilitas susut menjadi Rp 6,57 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,82 triliun.

Aset perseroan naik menjadi Rp 18,30 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 18,04 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 530,25 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 440,05 miliar.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 1 September 2022, saham DNET stagnan di posisi Rp 3.750 per saham. Saham DNET baik level tertinggi dan terendah di Rp 3.750 per saham. Total frekuensi perdagangan tiga kali dengan volume perdagangan 8 lot saham. Nilai transaksi Rp 3 juta.

Adapun perseroan memiliki entitas asosiasi dan ventura bersama antara lain PT Indomarco Prismatama yang kelola Indomaret, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, dan ventura bersama PT Jaringan Mega Sedayu.

3 dari 4 halaman

Tambah 1.200 Gerai pada 2022

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), melalui entitas asosiasi Indomarco Prismatama yang kelola gerai Indomaret akan menambah gerai Indomaret sekitar 1.200 pada 2022.

"Pertama mengenai pertambahan gerai dan investasi, untuk Indomaret sampai dengan akhir 2021 itu 19.500 gerai lebih. Kondisi terakhir di akhir semester I 2022 jumlah gerai mencapai 20.200 sekian," kata Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional, Haliman Kustedjo dalam paparan publik, Selasa (19/7/2022).

Haliman berharap, pada 2022, Indomaret bisa menambah gerai sebanyak 1.200 atau lebih dari itu.“2022 kami harapkan berkisar 1.200 kalo bisa lebih dari itu,” kata Haliman.

Sementara itu, Direktur Indoritel Makmur Internasional, Kiki Yanto mengatakan, target gerai Indomaret pada 2022 akan lebih dari 1.200 jika kondisinya memungkinkan.

"Target gerai indomaret 2022, sekitar 1.200 atau jika kondisi memungkinkan lebih untuk Indomaret,” kata Kiki Yanto.

Selain itu, Haliman mengaku, dampak inflasi terhadap kinerja perseroan pada kuartal I 2022 masih baik dari sisi pendapatan.

"Dampak inflasi terhadap kinerja perseroan kuartal I 2022, so far untuk kinerja sampai kuartal I 2022 masih baik dari sisi pendapatan dari MAP, maupun kontribusi yang diberikan entitas asosiasi itu masih jauh lebih baik dari kuartal I 2021,” ujar dia.

4 dari 4 halaman

Rencana Belanja Modal 2022

Sebelumnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar melalui entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP/Fiberstar).

Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional, Haliman Kustedjo mengatakan, belanja modal yang dianggarkan pada 2022 sebesar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar.

"Capex yang dianggarkan oleh Indoritel Makmur Internasional melalui entitas anaknya karena dikonsolidasikan dengan MAP, tahun ini kita perkirakan masih mirip di angka Rp 600-700 miliar,” ujar Haliman dalam paparan publik DNET, Selasa (19/7/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Indoritel Makmur Internasional, Kiki Yanto mengungkapkan, belanja modal untuk ekspansi MAP.

"Entitas anak masih membutuhkan ekspansi dan gelaran tahap kedua, setelah 7 tahun beroperasi Mega Akses Persada (MAP/FiberStar) berhasil mencapai 1 juta home-passed pada tahun lalu dan 2022 ini mereka berencana menggelar 1 juta home-passed pada tahap kedua,” kata Kiki. 

Kinerja Entitas Anak MAP

Secara konsolidasi, pendapatan Indoritel pada kuartal I 2022 tumbuh 66,2 persen menjadi Rp225 miliar, dibandingkan kinerja periode yang sama 2021 sebesar Rp 135 miliar.

Haliman Kustedjo mengatakan, pencapaian tersebut tidak lepas dari kinerja entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP) dengan merek dagang jaringan serat optik pita lebar, FiberStar. Dalam hal ini, perseroan berhasil meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia sehingga sambungan pelanggan terus meningkat secara eksponensial. 

FiberStar pada 2022 ditargetkan memiliki gelaran kabel sepanjang 37.803 km dengan target home connected yang berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 327.000-unit atau tumbuh 21,23 persen year-on-year. 

Haliman Kustedjo menambahkan, pencapaian tersebut membuat Indoritel sebagai perusahaan induk memiliki sumber pendapatan yang solid. Masuknya teknologi baru 5G dan potensi pertumbuhan bisnis berbasis Internet of Things (IoT) berdampak positif terhadap Perseroan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.