Sukses

Wall Street Bervariasi Jelang Rapat The Fed

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat tipis 0,1 persen ke posisi 3.966,84.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 25 Juli 2022. Hal ini seiring pelaku pasar bersiap hadapi rilis kinerja laba perusahaan dan kemungkinan suku bunga acuan dari the Federal Reserve (the Fed).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat tipis 0,1 persen ke posisi 3.966,84. Indeks Dow Jones menguat 90,75 poin atau 0,3 persen menjadi 31.990,04. Indeks Nasdaq susut 0,4 persen menjadi 11.782,67.

Pada awal pekan ini memulai minggu terakhir perdagangan pada Juli dan mungkin minggu terpenting dalam musim panas dengan pertemuan the Fed dan rilis data produk domestik bruto (PDB),demikian mengutip CNBC, Selasa (26/7/2022).

Di sisi lain, hampir sepertiga dari S&P 500 juga akan melaporkan laba kuartalan minggu ini termasuk Apple, Alphabet, dan Microsoft. Rilis laporan keuangan ini menjadi perhatian investor seiring investor khawatir tentang potensi resesi ekonomi.

“Investor kemungkinan percaya laporan produk domestik bruto (PDB) Kamis pekan ini akan menunjukkan penurunan kuartal II yang merupakan sinyal tidak resmi dari resesi,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall.

Ia menambahkan, sementara the Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada Rabu pekan. The Fed akan tawarkan nada lebih moderat terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut. “Kami melihat reli kontra-tren ini berlanjut dalam waktu dekat,” kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Sementara itu,saham teknologi melemah pada Senin, 25 Juli 2022 setelah peringatan oleh Snap yang melaporkan laba mengecewakan pekan lalu. Hal ini menyebabkan investor khawatir tentang penurunan belanja iklan digital dalam iklim ekonomi saat ini. Saham Meta Platforms turun 1,5 persen dan Amazon susut 1,1 persen. Apple, Microsoft dan Alphabet berakhir sedikit lebih rendah.

Di tempat lain, saham Newmont Corporation merosot 13,2 persen setelah perusahaan pertambangan melaporkan kerugian kuartalan yang turun hampir 41 persen dari tahun lalu, dirugikan oleh koreksi harga emas.

Saham Philips turun 7,2 persen telah produsen peralatan medis Belanda melaporkan laba kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan, seiring lockdown di China dan masalah rantai pasokan.

Di sisi lain, saham energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik seiring kenaikan harga minyak. Saham Marathon Oil dan APA Corp masing-masing melonjak sekitar lebih dari 6 persen. Saham Diamondback Energy, Occidental Petroleum, Devon Energy dan Valero masing-masing naik sekitar 5 persen. Saham Chevron top gainers di indeks Dow Jones dengan naik hampir 3 persen.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Indeks Acuan di Wall Street

Rata-rata indeks utama mencatat kinerja positif pada minggu ketiga, dan akan berlanjut. Indeks S&P 500 kembali menguat usai turun ke wilayah bearish pada awal tahun ini. Indeks saat ini berada di posisi 9 persen dari level terendah 2022.

Investor  beralih ke aset berisiko pekan lalu setelah menyerap beberapa hasil perusahaan yang kuat membuat wall street mempertimbangkan apakah pasar bearish telah menemukan titik terendah.

“Terkadang anda harus menghilangkan emosi dari pasar dan fokus pada hal-hal teknis,” ujar Chief Investment Officer and Portfolio Manager Sanctuary Wealth.

Ia mencatat, indeks S&P500 diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan 50 harian pekan lalu dan melihat titik terendah untuk indeks di 3.600. “Tujuh persen pekan lalu, kami memiliki begitu banyak emosi, puncak inflasi, pembacaan CPI, pesisme puncak, penurunan peringkat dari Morgan Stanley dan Bank of America, semua pihak menurunkan target akhir tahun mereka,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Wall Street Merosot Imbas Koreksi Saham Snap

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022. Indeks S&P 500 turun hampir 1 persen seiring investor mencerna hasil kinerja mengecewakan dari Snap yang membuat saham media sosial terguncang.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 137,61 poin atau 0,43 persen menjadi 31.899,29. Indeks S&P 500 susut 0,93 persen menjadi 3.961,63. Indeks Nasdaq melemah 1,87 persen ke posisi 11.834,11.

Koreksi itu memangkas kenaikan mingguan untuk tiga indeks acuan. Indeks Dow Jones menguat hampir dua persen. Indeks S&P 500 naik sekitar 2,6 persen dan indeks Nasdaq menanjak 3,3 persen.

Laba yang belum sesuai harapan dari Snap mendorong saham turun 39,1 persen sehingga menghentikan reli Nasdaq pekan ini. Traders yang mengincar beberapa kinerja laba lebih baik dari perkiraan perusahaan teknologi telah mempertimbangkan apakah pasar akhirnya menemukan titik terendah.

"Snap telah berhasil menghentikan tren naik di Nasdaq dengan melaporkan laba yang mengecewakan, yang telah menciptakan efek berjenjang pada S&P,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall, dikutip dari laman CNBC, Sabtu (23/7/2022).

Stovall menambahkan, ini hanya contoh volatilitas yang diharapkan investor saat laba dilaporkan. Karena itu, dapat menyebabkan fluktuasi harga sebagai respons terhadap hasil yang lebih baik atau buruk daripada hasil.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.