Sukses

10 Saham Top Losers pada 4-8 Juli 2022

Berikut 10 saham alami penurunan terbesar atau top losers dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), 9 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada 4-8 Juli 2022. IHSG susut 0,80 persen ke posisi 6.740,21 pada pekan ini dari penutupan pekan lalu 6.794,32.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/7/2022), kapitalisasi pasar bursa susut 0,41 persen menjadi Rp 8.850,22 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar tersebut merosot Rp 36 triliun dari pekan lalu Rp 8.886,50 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa susut 7,89 persen menjadi 1.039.217 transaksi dari 1.128.267 transaksi pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi bursa juga merosot 7,36 persen menjadi 17,60 miliar saham dari 19 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Selain itu,rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 10,95 persen menjadi Rp 10,83 triliun dari Rp 12,16 triliun pada pekan sebelumnya.

Investor asing mencatat aksi jual saham sebesar Rp 2,53 triliun selama sepekan. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli saham sebesar Rp 58,53 triliun.

Pada 4-8 Juli 2022, mayoritas sektor saham menguat. Penguatan sektor saham dipimpin oleh indeks sektor saham energi IDXenergy yang menguat 2,44 persen. Disusul indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,48 persen, indeks sektor saham IDXtechno menguat 0,43 persen, indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,37 persen, dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,29 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXnonsiklikal merosot 0,90 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,80 persen, dan indeks sektor saham IDXindustry susut 0,56 persen.

Pada 4-8 Juli 2022, sejumlah saham alami koreksi tajam atau top losers. Saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) alami penurunan terbesar dengan merosot 30,09 persen. Diikuti saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) melemah 28,52 persen dan saham PT Winnter Nusantara Jaya Tbk (WINR) susut 25,71 persen.

Selanjutnya saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) turun 23,60 persen dan saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) tergelincir 19,10 persen.

Berikut 10 saham alami penurunan terbesar atau top losers dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (9/7/2022):

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Saham BELL-MGLV

1.PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL)

Saham BELL susut 30,09 persen ke posisi Rp 402 per saham pada pekan ini dari pekan lalu Rp 575 per saham.

2.PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN)

Saham KJEN susut 28,52 persen ke posisi Rp 183 per saham pada pekan ini dari pekan lalu Rp 256 per saham.

3.PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR)

Saham WINR susut 25,71 persen ke posisi Rp 52 per saham pada pekan ini dari pekan lalu Rp 70 per saham.

4.PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)

Saham UFOE susut 23,60 persen ke posisi Rp 1.020 per saham pada pekan ini dari pekan lalu Rp 1.335 per saham.

5.PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR)

Saham BMSR susut 19,10 persen ke posisi Rp 720 per saham pada pekan ini dari pekan lalu Rp 890 per saham.

 

3 dari 5 halaman

Saham POLI-MGLV

6.PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI)

Saham POLI tergelincir 17,50 persen ke posisi Rp 825 per saham pada pekan ini dari pekan lalu Rp 1.000 per saham.

7.PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)

Saham SLIS tergelincir 17,48 persen ke posisi Rp 170 per saham dari pekan lalu Rp 206 per saham.

8.PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS)

Saham INPS tergelincir 16,26 persen ke posisi Rp 850 per saham dari pekan lalu Rp 1.015 per saham.

9.PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK)

Saham SNLK tergelincir 15,51 persen ke posisi Rp 790 per saham dari pekan lalu Rp 935 per saham.

10.PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV)

Saham MGLV tergelincir 15,15 persen ke posisi Rp 140 per saham dari pekan lalu Rp 165 per saham.

4 dari 5 halaman

Total Emisi Obligasi

BEI juga menyampaikan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 59 emisi dari 45 emiten senilai Rp72,85 triliun.

Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,92 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.869,95 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun. Pada pekan ini, BEI menyebutkan ada pencatatan empat saham, tiga obligasi, dua sukuk dan dua waran.

Pada Rabu, 6 Juli 2022, Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Global Mediacom Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 700 miliar untuk obligasi dan Rp 500 miliar untuk sukuk.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus) dan untuk Sukuk adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 

 

5 dari 5 halaman

Selanjutnya

Kemudian, Obligasi Berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance (BAFI) resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 100 miliar.

Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk Obligasi ini adalah AAA(idn) (Triple A) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada Kamis, 7 Juli 2022, Obligasi Berkelanjutan IV SMART Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 1,5 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

 Selanjutnya, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 650 miliar.

Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Sukuk Mudharabah ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.