Sukses

ChemStar Indonesia Bidik Pertumbuhan Penjualan 14 Persen

Corporate Secretary ChemStar Indonesia, Wenty Akbar Rasjid mengungkapkan, target pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 14 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT ChemStar Indonesia Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 8 Juli 2022. Emiten baru ini menargetkan pertumbuhan penjualan 14 persen.

Corporate Secretary ChemStar Indonesia, Wenty Akbar Rasjid mengungkapkan, target pertumbuhan penjualan sebesar 14 persen dalam lima tahun ke depan.

“Proyeksi lima tahun ke depan yoy growth 14 persen untuk lima tahun ke depan dari segi profit kita juga,” kata Wenty dalam konferensi pers Chemstar Indonesia di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Adapun angka penjualan 2022 diprediksi menjadi senilai lebih dari Rp 100 miliar. Perkiraan ini tidak lepas dari karena kondisi permintaan yang tinggi dari akibat supply chain shock atau tidak terpenuhinya permintaan industri tekstil domestik seiring dengan krisis energi dan tingginya tarif logistik.

Perseroan mencatat laba bersih melonjak menjadi Rp 12,9 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 4,4 miliar. Penjualan ChemStar Indonesia tercatat Rp 89,6 miliar pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 79,3 miliar. "Kinerja kami bagus, kami melantai di bursa supaya bisa ekspansi lebih besar dan lebih cepat,” ungkap Wenty.

Sebelumnya, PT ChemStar Indonesia Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di papan pengembangan dengan kode saham CHEM pada Jumat, 8 Juli 2022.

Mengutip data RTI, saham PT Chemstar Indonesia Tbk dibuka naik Rp 30 ke posisi Rp 180 per saham dari harga perdana Rp 150 per saham.Pada penutupan perdagangan, saham CHEM naik 3,33 persen ke posisi Rp 155 per saham.

Saham CHEM berada di level tertinggi Rp 190 dan terendah Rp 141 per saham. Total frekuensi perdagangan 51.541 kali dengan volume perdagangan 6.262.806 saham. Nilai transaksi Rp 101,6 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bidik Ekspansi Industri Kosmetik

Sebelumnya, PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) akan ekspansi pada 2022 melalui dua strategi, yakni strategi ekspansi vertikal dan horizontal.

Corporate Secretary ChemStar Indonesia, Wenty Akbar Rasjid mengatakan, ekspansi vertikal akan keluar dari industri selain tekstil.

"Kami akan keluar dari industri tekstil dan kami akan masuk ke industri kosmetik dan FnB," kata Wenty dalam paparan publik ChemStar Indonesia, Jumat (8/7/2022).

Ekspansi tersebut akan direalisasikan pada 2022 dengan mengajak kerja sama sejumlah perusahaan. Namun, ia belum dapat menyebutkan namanya. "Ekspansi ini realisasinya di tahun ini,” kata dia.

Wenty juga menjelaskan, sejauh ini sudah ada shortlist principal yang akan diajak kerja sama oleh ChemStar Indonesia.

"Setidaknya ada beberapa perusahaan kosmetik, dua atau tiga," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama ChemStar Indonesia Kwee Sutrimo menegaskan, salah satu partner berasal dari luar negeri.

"Salah satu partner kami, principal kami yang ada di luar negeri, yang selama ini menyuplai kami, mereka pemain untuk chemical kosmetik,” ujar Kwee.

Bahkan, Kwee mengaku sudah ada pembicaraan dengan salah satu principal tersebut untuk memasarkan produk tersebut untuk perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia.

"Kami ada pembicaraan dengan mereka, bagaimana kami memasarkan produk mereka untuk perusahaan kosmetik di Indonesia,” ungkapnya.

3 dari 5 halaman

Alami Kelebihan Permintaan

Sebelumnya, PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) resmi tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kini, saham CHEM bisa diperdagangkan seiring pencatatan saham atau listing pada Jumat, 8 Juli 2022.

Dalam masa penawaran umum Chemstar Indonesia ditetapkan dengan harga IPO Rp 150 per lembar saham. Saham CHEM menerima kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 46,6 kali dari porsi pooling.

Direktur Utama PT ChemStar Indonesia Tbk, Kwee Sutrimo mengatakan, secara harga CHEM dapat dibilang masih undervalue, jika dibandingkan dengan PER industri sejenis.

Dia menuturkan, Chemstar adalah emiten termurah keempat di sektornya setelah FPNI, ESSA dan BMSR. Hal ini masih ditambah dengan posisi CHEM yang menjadi saham yang masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) sesuai dengan penetapan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

“Prospek kinerja CHEM ke depan akan semakin baik, ditopang dari proyeksi dari Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), yang mengungkapkan bahwa industri tekstil diperkirakan dapat tumbuh di atas 10 persen pada 2022,” kata Kwee dalam keterangan resminya, Jumat (8/7/2022)

Adapun penguat laju kinerja CHEM lainnya juga akan ditopang melalui rencana diversifikasi produk CHEM dan melakukan sustainable operation.

"Prospek yang cerah ke depan, ditambah tekad CHEM menjadi produsen bahan kimia industri tekstil yang ramah lingkungan. Di mana CHEM telah bergabung sebagai partisipan yang mendukung KADIN di dalam Net Zero Hub (NZH),” ujar dia.

 

4 dari 5 halaman

IPO

Sebelumnya, PT Chemstar Indonesia Tbk, perusahaan bergerak dalam industri dan perdagangan bahan kimia sosialisasi untuk industri tekstil menetapkan harga perdana Rp 150 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Harga penawaran saham perdana itu di batas bawah dari kisaran yang ditawarkan Rp 150-Rp 190 per saham. PT Chemstar Indonesia Tbk menawarkan 500 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 29,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum. Dengan demikian, perseroan akan peroleh dana IPO Rp 75 miliar.

Perseroan juga menerbitkan sebanyak 250 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 20,83 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Demikian mengutip dari laman e-ipo, ditulis Senin (4/7/2022).

 

 

 

5 dari 5 halaman

Penerbitan Waran

Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 25 per saham.

Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 200 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan yang berlaku mulai 9 Januari 2023-7 Juli 2023. Adapun total dana dari waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar.

Rencana penggunaan dana IPO antara lain sekitar 27,87 persen untuk pembelian tanah dan bangunan yang saat ini digunakan perseroan sebagai pabrik dan kantor perseroan.

Kemudian sisanya sekitar 72,13 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain pembeliaan persediaan, pengembangan usaha dan pemasaran. Modal kerja itu tergolong dalam operating expenditure (opex).

“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I jika dilaksanakan oleh pemegang waran, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu pembeliaan persediaan,” tulis perseroan.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.