Sukses

Memilih Investasi saat Dibayangi Inflasi Tinggi

BPS mencatat inflasi tahunan hingga Juni 2022 mencapai 4,3 persen. Lalu bagaimana strategi investasi saat inflasi tinggi?

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan Indonesia hingga Juni 2022 mencapai 4,35 persen. Lantas, investasi seperti apa yang cocok dilakukan saat inflasi sedang tinggi?

"Tingkat inflasi tahun kalender di bulan Juni 3,19 persen dan inflasi tahunan 4,35 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Juli 2022.

Direktur PT Panin Asset Manajemen, Rudiyanto mengatakan, investasi yang bisa dilakukan saat inflasi tinggi yakni melakukan diversifikasi dengan membeli empat jenis reksa dana.

"Lakukan diversifikasi dengan membeli 4 jenis reksa dana yaitu Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran dan Saham,” kata Rudiyanto saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Kamis (7/7/2022).

Dia menambahkan, untuk yang risiko lebih agresif seperti saham, koreksi pasar bisa menjadi momentum untuk beli di harga rendah.

Penurunan bisa menjadi momentum untuk mendapatkan aset di harga yang lebih renda, yang penting horison investasinya lebih jangka panjang,” ujar dia.

Bagi Anda yang tertarik untuk investasi reksa dana, strategi investasi yang dapat dilakukan secara berkala.

"Jangan terlalu melihat volatilitas jangka pendek,” tutur dia.

Sementara itu, Perencana keuangan Oneshildt, Mohamad Andoko mengungkapkan, memilih investasi saat inflasi dengan cara menemukan alternatif inflasi yang bisa mengalahkan inflasi.

"Jadi memilih investasi saat inflasi sedang tinggi itu, kita harus mencari atau menemukan alternatif investasi yang paling tidak sama dengan inflasi itu atau inflasi nantinya,” kata Andoko.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pilihan Investasi

Dia juga menambahkan, salah satu investasi yang bisa jadi pilihan adalah obligasi. Bahkan, kini obligasi di Indonesia sudah mulai naik. 

"Saya cermati obligasi di Indonesia sudah mulai naik, terutama kuponnya,” ujar Andoko.

Selain investasi dalam obligasi, Andoko juga merekomendasikan reksa dana yang mampu memberikan imbal hasil yang bisa mengalahkan inflasi.

"Bukan hanya obligasi juga, ada beberapa investasi yang lain seperti reksa dana yang bisa memberikan return yang bisa ngalahin inflasi,” kata dia.

Tak hanya itu, Andoko juga mengatakan, saham bisa menjadi pilihan investasi saat inflasi dengan mempelajari beberapa hal salah satunya teknik analisis teknikal dan fundamental.

"Saham, tidak semua saham Indonesia bagus, patokannya benchmarks Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Lihat saham-saham yang memberikan gain year-to datenya, maka harus mempelajari itu saham, memilih saham, laporan keuangan tersebut, teknik analisis teknikal dan fundamentalnya,” kata dia.

3 dari 4 halaman

IHSG Posisi Pertama di Asia Pasifik pada Semester I 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu catat kinerja positif sepanjang semester I 2022. Bahkan kinerja IHSG berada di posisi pertama di ASEAN dan Asia Pasifik.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, (3/7/2022), IHSG naik 5,02 persen pada semester I 2022. IHSG ditutup ke posisi 6.911,58 pada 30 Juni 2022. Kinerja IHSG yang tumbuh 5,02 persen selama semester I 2022 berada di posisi pertama di antara indeks acuan di bursa saham ASEAN dan Asia Pasifik. Bahkan mencatat kinerja positif di antara bursa saham lainnya di ASEAN dan Asia Pasifik.

Kinerja indeks acuan di bursa saham ASEAN dan Asia Pacifik cenderung lesu. Di ASEAN, indeks acuan Singapura STI turun tipis 0,38 persen sepanjang semester I 2022, dan berada di posisi dua. Disusul indeks acuan Thailand SETi yang melemah 5,38 persen. Demikian juga di Asia, kinerja IHSG dan indeks acuan Singapura STI yang tempati posisi pertama dan kedua.

Sepanjang semester I 2022, indeks sektor saham energi memimpin penguatan. Indeks sektor saham IDXenergy melonjak 43,76 persen. Disusul indeks sektor saham transportasi dan logistik menanjak 23,46 persen, dan indeks sektor saham IDX industri melambung 16,76 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXteknologi memimpin koreksi selama enam bulan pertama 2022. Indeks sektor IDXtechnology susut 12,33 persen. Disusul indeks sektor saham properti dan real estate atau IDXproperty and real estate turun 12,18 persen, diikuti indeks sektor saham IDXsector keuangan merosot 5,86 persen. Sepanjang 2022, investor asing mencatat aksi beli bersih saham mencapai Rp 61,13 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Indonesia, Herditya Wicaksana menuturkan, kinerja IHSG cukup baik pada semester I 2022 didorong oleh pemulihan ekonomi dalam negeri yang mulai berjalan. Hal ini seiring kasus COVID-19 yang melandai dan relaksasi mobilisasi masyarakat. Di sisi lain, Indonesia diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia-Ukraina.

4 dari 4 halaman

Proyeksi IHSG

“Namun, di sisi lain perlu dicermati dengan adanya inflasi yang tinggi di negara-negara maju dan ancaman resesi di Amerika Serikat. Hal tersebut dapat akibatkan agresifnya kebijakan moneter dari the Fed dan memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Lalu bagaimana dengan proyeksi IHSG ke depan?

Dalam keterangan tertulis, Chief Economist dan Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan menuturkan, pihaknya masih memandang positif potensi pasar saham Indonesia. Ia mengatakan, hal itu didukung kondisi makroekonomi domestik dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi terjaga dan neraca perdagangan yang kuat.

“Kondisi makroekonomi Indonesia secara relatif juga menarik dibandingkan kawasan lain yang harus menghadapi tantangan lonjakan inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi, sehingga potensi arus dana asing masuk ke pasar saham Indonesia juga masih terbuka,” ujar dia.

Katarina menambahkan, secara bottom-up, pihaknya melihat kinerja emiten Indonesia yang membaik pada 2022 seiring kondisi ekonomi domestik yang kondusif. “Ekspektasi kami IHSG dapat mencapai level 7.600 pada 2022 dengan asumsi pertumbuhan laba korporasi sekitar 12 persen,” kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas).

    inflasi

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

  • Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat permodal yang selanjutnya diinvestasikan.

    Reksa Dana