Sukses

PP Presisi Tawarkan Obligasi Berkelanjutan Rp 500 Miliar

Direktur Utama PP Presisi (PPRE) Rully Noviandar menyampaikan, PUB Obligasi Berkelanjutan I ini akan dilaksanakan dalam dua tahap.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Presisi Tbk (PPRE) melakukan aksi korporasi dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan total keseluruhan target dana yang dihimpun Rp 1 triliun.

Direktur Utama PP Presisi, Rully Noviandar menyampaikan, PUB Obligasi Berkelanjutan I ini akan dilaksanakan dalam dua tahap.

"Tahap I, PPRE akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 dengan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500 miliar," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Rabu (1/6/2022).

Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I ini telah mendapatkan peringkat atau rating idBBB+ (Triple B Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Rencananya, 70 persen dari dana yang berhasil dihimpun akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure/capex), dan 30 persen digunakan untuk modal kerja perusahaan.

"Capex yang akan kami belanjakan melalui dana obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung peningkatan produksi maupun penambahan kontrak baru pada proyek-proyek jasa pertambangan. Diversifikasi ke jasa pertambangan merupakan salah satu strategi perseroan dalam mengantisipasi siklus bisnis konstruksi serta mengoptimalkan produktivitas dari asset alat berat yang dimiliki," imbuh Rully.

Dalam aksi ini, PPRE telah menunjuk tiga perusahaan sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi (PPE) atau Joint Lead Underwriter (JLU). Yaitu PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas.

Sedangkan untuk Profesi Penunjang lainnya, PPRE menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia sebagai Wali Amanat, Jusuf Indradewa & Partner selaku Konsultan Hukum, Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito selaku Notaris.

Untuk jadwal penawaran obligasi antara lain PPRE akan melaksanakan masa bookbuilding mulai dari tanggal 30 Mei sd 13 Juni 2022. Masa penawaran umum rencana dilaksanakan pada 27 Juni 2022 dan rencana penjatahan dilaksanakan pada 28 Juni 2022. Diperkirakan surat utang tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Juli 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT PP Presisi Tbk (PPRE) mengumumkan laporan keuangan untuk periode kuartal pertama tahun ini. Pada periode tersebut, PT PP Presisi Tbk mencatatkan kenaikan pendapatan 24,67 persen menjadi Rp 829,8 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 665,6 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Sabtu, 30 April 2022, pendapatan tersebut berasal dari konstruksi sebesar Rp 753,5 miliar. Kemudian segmen ready mix andil Rp 47,54 miliar serta pendapatan dari sewa alat tercatat sebesar Rp 28,8 miliar.

Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan menjadi Rp 722,3 miliar dari Rp 552,6 miliar di kuartal I 2021. Sehingga perseroan laba kotor PP Presisi pada kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 107,5 miliar, turun 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 113,02 miliar.

Pada kuartal I 2022, perseroan juga mencatatkan bagian laba ventura bersama sebesar Rp 11.2 miliar, pendapatan keuangan Rp 537,05 juta, dan pendapatan lainnya Rp 22,16 miliar.

Di saat bersamaan, beban usaha tercatat Rp 17,4 miliar, kerugian penurunan nilai Rp 314,3 juta. Lalu ada beban keuangan Rp 47,5 miliar, beban lainnya Rp 12,4 miliar, dan beban pajak final Rp 22,6 miliar.

Dari rincian tersebut, diperoleh laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 41,14 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan Rp 39,18 miliar. Angka itu naik 26,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30,89 miliar.

Namun demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 24,54 persen menjadi Rp 12,87 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp 17,06 miliar pada kuartal I 2021.

 

3 dari 4 halaman

Aset

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Maret 2022 tercatat sebesar Rp 7,26 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 7,03 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 4,4 triliun dan sisanya merupakan aset tidak lancar sebesar Rp 2,83 triliun.

Sementara liabilitas hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 4,25 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 4,05 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 3,37 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 875,3 miliar. 

Adapun ekuitas perseroan pada periode tersebut tercatat naik tipis menjadi Rp 3,02 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 2,98 triliun.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham PPRE naik tipis 0,62 persen ke posisi Rp 162 per saham. Saham PPRE dibuka stagnan Rp 161 per saham. Saham PPRE berada di level tertinggi Rp 164 dan terendah Rp 160 per saham. Total frekuensi perdagangan 471 kali dengan volume perdagangan 33.184 kali. Nilai transaksi Rp 537,6 juta.

Sepanjang 2022, saham PPRE melemah 6,9 persen ke posisi Rp 162 per saham. Saham PPRE berada di level tertinggi Rp 204 dan terendah Rp 147 per saham. Total volume perdagangan 801.137.471. Nilai transaksi Rp 138,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 95.725.

 

4 dari 4 halaman

Kontrak Baru

Sebelumnya, PP Presisi Tbk (PPRE) memperoleh kontrak baru Pekerjaan Peningkatan Jalan Empu Nala (PEN) di Kota Mojokerto, Jawa Timur senilai Rp 101 miliar. Perolehan kontrak baru tersebut menambah total pencapaian kontrak baru PP Presisi hingga saat ini sebesar Rp 577,7 miliar.

Proyek Pekerjaan Peningkatan Jalan Empu Nala tersebut merupakan program Pemerintah Kota Mojokerto Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dengan menggunakan anggaran APBD Pemerintah Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2022.

"Kami akan mengerjakan peningkatan jalan sepanjang 2,4 km mulai dari Jalan Bypass hingga Simpang Empat Sekarsari dengan lingkup kerja dominan yaitu pengadaan dan pemasangan box culvert disepanjang saluran drainase Jalan Empu Nala,” ujar Direktur Operasi PT PP Presisi Tbk, M Darwis Hamzah dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Jumat, 11 Maret 2022.

Adapun fungsi drainase akan ditingkatkan. Di mana bagian atasnya dapat dimanfaatkan sebagai jalan aktif untuk menambah kapasitas jalan yang awalnya hanya 2 lajur dengan 2 arah, menjadi 4 lajur dengan 2 arah. Selain itu, lebar jalan juga akan bertambah menjadi rata-rata 17 meter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.