Sukses

Astragraphia Raup Laba Rp 16 Miliar pada Kuartal I 2022

PT Astragraphia Tbk (ASGR) atau Astragraphia kantongi laba bersih Rp 16 miliar dan pendapatan Rp 618 miliar pada kuartal I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Graphia Tbk (ASGR) atau Astragraphia membukukan pendapatan bersih konsolidasian Rp 618 miliar sepanjang kuartal I 2022. Raihan itu berasal dari pendapatan bersih pada unit usaha solusi dokumen naik sebesar 6 persen yang berasal dari peningkatan volume cetak di lingkungan perkantoran dan sektor graphic art.

Sementara pendapatan bersih pada unit usaha solusi teknologi Informasi juga naik sebesar 13 persen sebagai hasil dari penguatan penetrasi pasar dan percepatan realisasi peluang bisnis di area IT Services.

Di saat bersamaan, biaya operasional juga turun sebesar 3 persen sebagai hasil dari upaya perbaikan perusahaan di beberapa titik pengeluaran. Kemampuan dalam mengelola arus kas serta siklus operasional yang lebih baik turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia di kuartal pertama tahun 2022.

"Laba bersih Astragraphia di kuartal I tahun 2022 meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 menjadi Rp 16 miliar," ungkap Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana dalam keterangan resmi, ditulis Rabu (27/4/2022).

Ia menambahkan, Astragraphia akan terus berupaya menjalankan operational excellence dalam setiap proses di seluruh lini bisnis perseroan. Serta mencari peluang-peluang baru untuk membangun pertumbuhan bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Sejalan dengan fokus bisnis di bidang printing dan digital, Astragraphia senantiasa mendukung pelaku industri kreatif dalam negeri.

Pada 10 Februari 2022, Astragraphia mengedukasi lebih dari 100 pegiat industri kreatif melalui penyelenggaraan Kelas Astragraphia untuk Industri Kreatif (Kelas ASIK) Rumah Kemasan, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian.

Selain itu, Astragraphia melalui unit usaha Solusi Dokumen berhasil meraih penghargaan sebagai Top 15 Customer Loyalty dari PrintPack Indonesia.

Apresiasi diberikan berdasarkan konsistensi Astragraphia untuk berkolaborasi menjadi mitra media serta berperan dalam memajukan industri percetakan dan kemasan untuk pelanggan graphic art di Indonesia. Unit usaha Solusi Teknologi Informasi yang dijalankan entitas anak PT Astra Graphia Information Technology (AGIT), berhasil mencatat peningkatan pada pendapatan dan laba bersih. Pencapaian AGIT terhadap nilai kontrak baru juga tumbuh sebesar 18 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.

Sedangkan Unit usaha Solusi Perkantoran yang dijalankan entitas anak PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) secara konsisten terus mengembangkan e-commerce AXIQoe.com sebagai penyedia solusi berbagai kebutuhan kantor dan PrintQoe.com sebagai ekosistem kebutuhan pencetakan yang terintegrasi.

Pada 2022, AXI fokus untuk meningkatkan transaksi pada platform AXIQoe.com dan PrintQoe.com terutama dari segmen pasar B2B.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Belanja Modal 2022

Sebelumnya, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) atau Astragraphia menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 250 miliar pada 2022.

Direktur Astragraphia, Halim Wahjana mengatakan, prioritas belanja modal tahun ini untuk menopang bisnis.

"Tahun ini sekitar Rp 200-250 miliar. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu mungkin tumbuh sekitar 100 persen. Jadi ada beberapa hal yang kami perkuat untuk menunjang  performance di 2022," kata Halim, Rabu, 13 April 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Astra Graphia, Hendrix Pramana menjabarkan sejumlah strategi yang akan ditempuh perseroan pada 2022.

Strategi itu dimaksudkan untuk menggenjot pertumbuhan laba perseroan pada 2022. “Kita akan fokus untuk optimalkan penguatan fundamental business. Khususnya di di bisnis-bisnis inti. Yaitu solusi dokumen, solusi teknologi informasi maupun di solusi perkantoran,” kata Hendrix.

Kemudian memperkuat kualitas layanan dan daya saing di area printing & digital untuk menjadi mitra pilihan. Mendorong pertumbuhan inisiatif baru melalui produk serta layanan printing & digital.

Tak kalah penting, memperkuat kompetensi sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan atau upskilling dan pelatihan kemampuan baru atau reskilling untuk memenuhi kebutuhan bisnis baru.

Perseroan juga berupaya memperkuat kontribusi sosial untuk pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada empat pilar utama yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.

"Di tahun ini, kami juga optimistis untuk senantiasa melakukan inovasi solusi produk dan layanan, penguatan kompetensi sumber daya manusia, serta peningkatan manfaat dan nilai tambah dalam pelaksanaan kontribusi sosial melalui pilar kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Tebar Dividen

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 26 per lembar saham.

Presiden Direktur Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, jumlah itu setara 40 persen dari laba perseroan 2021.

“Kami membagikan dividen sekitar 40 persen dari laba bersih, atau sekitar Rp 26 per lembar saham yang dibagikan sebagai dividen tunai,” kata Hendrix dalam paparan publik perseroan,Rabu, 13 April 2022.

Besaran itu termasuk dividen interim perseroan yang telah dibagikan pada 22 Oktober 2021 lalu sebesar Rp 7 per lembar saham. Sehingga sisanya Rp 19 per lembar akan dibagikan selambat-lambatnya 13 Mei 2022.

"Sepanjang tahun 2021, Astragraphia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 87 miliar atau tumbuh 83 persen dibandingkan 2020, dengan pendapatan bersih sebesar Rp 3,29 triliun,” ungkap Hendrix.

Peningkatan laba bersih terutama dikontribusikan dari optimalisasi biaya operasional yang turun sebesar 7 persen berkat adanya perbaikan di beberapa pos pengeluaran dan digitalisasi proses internal.

Beban keuangan juga turut menurun disebabkan adanya perbaikan pada working capital serta siklus operasi yang lebih baik.

 

 

4 dari 4 halaman

Susunan Pengurus

Selain pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Komisaris Independen baru, yakni Arya N. Soemali independen menggantikan Lukito Dewandaya. Sementara dari jajaran Direksi tidak ada perubahan. Dengan demikian, susunan manajemen perseroan teranyar menjadi sebagai berikut:

Presiden Komisaris: Santosa

Komisaris: Gunawan Geniusahardja

Komisaris Independen: Arya N. Soemali

Presiden Direktur: Hendrix Pramana

Direktur: Halim Wahjana

Direktur: King Iriawan Sutanto

Direktur: Widi Triwibowo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini