Sukses

Investor Asing Beli Saham BBNI Rp 357,9 Miliar pada 24-28 Januari 2022

Pada perdagangan sepekan 24-28 Januari 2022, saham BBNI melonjak 4,53 persen ke posisi Rp 7.500 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat pada 24-28 Januari 2022. Saham BBNI yang bergerak di zona hijau ini di tengah rilis laporan keuangan positif yang disampaikan pada pekan ini.

Mengutip data RTI, pada perdagangan sepekan 24-28 Januari 2022, saham Bank Negara Indonesiamelonjak 4,53 persen ke posisi Rp 7.500 per saham.

Saham BBNI berada di level tertinggi 7.500 dan terendah 6.775 per saham. Total volume perdagangan 273.190.071 saham dengan nilai transaksi Rp 1,9 triliun. Total frekuensi perdagangan 56.348 kali.

Pada pekan ini, saham BBNI berada di zona hijau selama tiga hari berturut-turut setelah rilis laporan keuangan 2021. Mengawali pekan ini, saham BBNI melemah 1,05 persen ke posisi Rp 7.100 per saham. Koreksi saham BBNI berlanjut pada 25 Januari 2022. Saham BBNI susut 4,23 persen ke posisi Rp 6.800 per saham.

Saham BBNI mulai menguat pada perdagangan 26 Januari 2022 tepat rilis laporan keuangan 2021 disampaikan perseroan. Saham BBNI menguat 4,78 persen ke posisi Rp 7.125 per saham.

Penguatan saham BBNI berlanjut pada 27 Januari 2022 dengan naik 1,05 persen ke posisi Rp 7.200 per saham. Lalu pada 26 Januari 2022, saham BBNI melambung 4,17 persen ke posisi Rp 7.500 per saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investor Asing Beli Saham BBNI

Selain itu, pada pekan ini, investor asing juga akumulasi saham BBNI. Di seluruh pasar, investor asing beli saham BBNI mencapai Rp 357,9 miliar.

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani menuturkan, rilis laporan keuangan BBNI yang positif mendorong investor melakukan aksi beli saham BBNI. Hendriko menilai, laporan keuangan BBNI yang positif didukung pertumbuhan kredit dan beban provisi yang mengecil.

Adapun BNI membukukan laba bersih 2021 sebesar Rp 10,89 triliun. Laba bersih BNI itu tumbuh 232,2 persen year on year (yoy). Pencapaian laba bersih itu juga didukung dari hasil pendapatan operasional sebelum pencadangan yang naik 14,8 persen.

"Rilis laporan keuangan yang baik serta sentimen dari akuisisi Bank Mayora,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.