Sukses

Di Asia, Kinerja Saham IPO Bursa Hong Kong Terburuk pada 2021

Beberapa perusahaan teknologi besar yang meraup keuntungan saat awal perdagangan perdana di Bursa Saham Hong Kong justru merosot akibat kebijakan regulator China.

Liputan6.com, Hong Kong - Perusahaan-perusahaan yang baru melakukan initial public offering atau penawaran umum perdana (IPO) dan tercatat di bursa Hong Kong pada 2021 memiliki kinerja buruk di pasar Asia imbas tindakan keras China di berbagai sektor.

Entitas yang go public dengan mengantongi setidaknya USD 100 juta setara Rp 1,43 triliun (asumsi kurs Rp 14.322 per dolar AS) rata-rata anjlok hampir 20 persen dari harga IPO. Sementara saham-saham lain di Asia justru meningkat signifikan.

Di Korea Selatan terjadi kenaikan sebesar 40 persen, di India 32 persen dan China meroket hingga 86 persen. Perkembangan kinerja saham yang baru listing atau tercatat di bursa saham dipengaruhi ketatnya untuk persetujuan IPO sehingga terjadi pembatasan valuasi.

Fluktuasi pasar IPO Hong Kong kian mereda akibat sentimen pendanaan murah dan uang tunai yang cukup. Hasil semester I melonjak 130 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya (YoY).

Sayangnya, awal yang baik ini tidak diikuti aksi positif lainnya berupa kesepakatan besar pada bulan-bulan berikutnya. Terhambat tindakan keras China terhadap beberapa sektor industri.

Beberapa perusahaan teknologi besar yang meraup keuntungan saat awal perdagangan perdana justru merosot akibat kebijakan regulator China.

Sasaran utama peraturan tersebut adalahh startup raksasa dengan data besar tentang warga China. Kuaishou Technology memulai debut pada Februari. Valuasinya hampir dua kali lipat pada Juni lalu menghapus kenaikan dengan merosot 30 persen sejak IPO.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sektor yang Bergerak Positif dan Negatif

Sekitar 75 persen dari 59 entitas yang memulai perdagangan di Hong Kong sejak Januari 2021 sudah bersiap menutup tahun ini dengan nilai terendah sejak go public. Kondisi ini hampir serupa dengan India sebesar 34 persen dan Korea Selatan sebanyak 28 persen.

Perusahaan yang sejalan dengan ekonomi baru China justru bergerak positif. Pembuat kendaraan listrik Li Auto Inc. dan XPeng Inc. bergerak ke zona hijau, masing-masing lebih dari 3 persen dan 6 persen sejak listing di kuartal II.

Entitas di sektor biotek termasuk Brii Bioscience Ltd. dan Medlive Technology telah meningkat sekurangnya 30 persen.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.