Sukses

Pendatang Baru di BEI, Saham UFOE Meroket 202,97 Persen

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, (5/1/2021), saham UFOE naik 24,84 persen ke posisi Rp 382 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) meroket sejak perdagangan saham perdana pada Senin, 1 Februari 2021.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, (5/1/2021), saham UFOE naik 24,84 persen ke posisi Rp 382 per saham. Saham UFOE sempat di level tertinggi 382 dan terendah 382. Total frekuensi perdagangan 10 kali dengan nilai transaksi Rp 7,7 juta.

Saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk naik 34,65 persen ke posisi Rp 136 saat perdagangan perdana pada 1 Februari 2021. Total frekuensi satu kali dengan nilai Rp 680 ribu.

Saham perusahaan bergerak di bidang perdagangan elektronik dan furnitur rumah tangga ini pun terus menguat pada hari kedua sejak pencatatan saham di BEI. Pada 2 Februari 2021, saham UFOE naik 34,56 persen ke posisi Rp 183 per saham. Total frekuensi perdagangan tiga kali dengan nilai transaksi Rp 915.000.

Penguatan saham UOFE tampaknya tidak berhenti. Saham UFOE melonjak 34,43 persen ke posisi Rp 246 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak lima kali dengan nilai transaksi Rp 1,5 juta.

Pada 4 Februari, saham UFOE menanjak 24,39 persen ke posisi Rp 306 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak delapan kali. Nilai transaksi harian saham Rp 3,2 juta.

Berdasarkan data RTI, saham UFOE naik 202,97 persen ke posisi Rp 306 per saham sepanjang periode 1-4 Februari 2021. Saham UFOE sempat di level tertinggi 306 dan terendah 136 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 17 kali dengan nilai transaksi Rp 6,3 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IPO Damai Sejahtera Abadi

Sebelumnya, Perseroan menawarkan 457,50 juta saham dengan nilai nominal Rp 40 ke publik. Total dana diraup dari hasil penawaran saham perdana Rp 46,26 miliar.

Mengutip berbagai sumber, dana hasil IPO antara lain digunakan untuk investasi penambahan tanah beserta bangunan untuk toko dan gudang sekitar 91,7 persen. Lalu sekitar 8,3 persen akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian barang persediaan dan pembayaran utang usaha untuk memenuhi kebutuhan operasional.

Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas untuk IPO.

Selain itu, perseroan mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 5,27 persen dari penerbitan saham yang ditawarkan dan sebanyak-banyaknya 24.110.000 saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.