Sukses

Meramal Laju IHSG Saat Bulan Cinta, Berpotensi Menguat atau Lesu?

Program vaksinasi COVID-19 masih jadi katalis bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Februari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pada penutupan Jumat 29 Januari 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah. Dari catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau mengalami penurunan 1,95 persen year to date di angka 5.862,35.

Melihat hal tersebut, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai,  IHSG pada Februari berpotensi mengalami hal yang sama Januari 2021.

"Kalau prediksi saya mungkin masih resesi tapi angkanya masih moderatlah mungkin minus 1,4 persen. Enggak besar ya menurut saya," kata Nafan kepada Liputan6.com, Selasa, (2/2/2021).

Ia juga menuturkan, bila pergerakan IHSG pada Februari akan dipengaruhi oleh  sentimen yang berkembang. "Semuanya berkaitan dengan sentimen yang akan berkembang ya, karena Januari saja ada perjanjian non efek tapi pas menyentuh 6500 sudah mengalami pelemahan yang sangat signifikan," ujar dia.

Meski demikian, Nafan menjelaskan bila vaksin yang sudah mulai diberikan bisa menjadi sentimen positif untuk pergerakan IHSG pada Februari 2021.

"Tapi secara global kita masih termasuk ekpansif. Saya pikir vaksinasi bisa menjadi salah satu sentimen positif yang mendorong pengembangkan ekonomi bangsa," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi IHSG pada 2 Januari 2021

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa, 2 Januari 2021.

Presiden Direktur PT Indosurya Berinas Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, penguatan IHSG dapat berlanjut asal jika IHSG dapat dipertahankan di atas level resistance terdekat.

IHSG berpotensi untuk mengalami kenaikan jangka pendek. Lanjar menuturkan, data ekonomi yang akan dilansir terlihat turut menjadi penunjang pagi kenaikan IHSG. Pada awal pekan ini, Badan Pusat Statistik (BPS melaporkan inflasi mencapai 0,26 persen pada Desember 2020.

“Masih kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang terlihat dari data yang telah dilansir turut menjadi penunjang bagi kenaikan IHSG,” kata William.

Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.878-6.123 pada Selasa pekan ini. William pun memilih sejumlah saham untuk diperhatikan investor antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan melanjutkan koreksi dengan support dan resistance 6.000-6.100 pada pekan ini.

“Secara teknikal IHSG berhasil rebound tepat di level ideal target wave 4 pada rasio Fibonacci 38,2 persen kisaran 5.830. Indikasi optimistis setelah IHSG kembali di atas level  psikologis 6.000,” ujar dia.

Lanjar memilih saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Infofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk dicermati pelaku pasar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.