Sukses

Aksi Jual Rp 198,76 Miliar, Investor Asing Lepas Saham BMRI hingga INDF

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,4 persen atau 85,44 poin ke posisi 6.023,72 pada penutupan perdagangan saham Kamis siang, 28 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum bangkit dari zona merah hingga penutupan perdagangan Kamis siang, (28/1/2021). Investor asing pun melakukan aksi jual saham.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,4 persen atau 85,44 poin ke posisi 6.023,72. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,62 persen ke posisi 947,57. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 383 saham melemah sehingga menekan IHSG. 93 saham menguat dan 114 saham diam di tempat. Pada Kamis siang, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.123,46 dan terendah 6.019,15. Total frekuensi perdagangan 855.498 kali dengan volume perdagangan 11 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 198,76 miliar.

10 sektor saham tertekan. Sektor saham infrastruktur melemah 3,04 persen, dan memimpin penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi susut 2,69 persen dan sektor saham tambang melemah 2,6 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Di tengah pelemahan IHSG, ada sejumlah saham catat kenaikan terbesar atau top gainers, saham DCII naik 25 persen ke posisi Rp 5.975 per saham, saham CTBN menguat 20 persen ke posisi Rp 2.940 per saham, saham DGNS menguat 19,17 persen ke posisi Rp 715 per saham, saham ALKA menanjak 18,97 persen ke posisi Rp 276 per saham, dan saham WAPO menguat 10,77 persen ke posisi Rp 72 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham YULE turun 7 persen ke posisi Rp 372 per saham, saham AGII melemah 7 persen ke posisi Rp 1.395 per saham dan saham AGRO tergelincir 6,99 persen ke posisi Rp 865 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Investor asing melepas sejumlah saham antara lain saham TLKM sebanyak Rp 65,5 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 32,5 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 15,7 miliar, saham ADRO sebanyak Rp 15,1 miliar, dan saham INDF sebanyak Rp 12,2 miliar.

Selain itu, investor asing membeli sejumlah saham antara lain saham BBCA sebanyak Rp 54,2 miliar, saham ASII sebanyak Rp 36,4 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 35,9 miliar, saham INCO sebanyak Rp 26,7 miliar, dan saham TOWR sebanyak Rp 15 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,4 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 2,03 persen dan pimpin penurunan terbesar, diikuti indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,38 persen.

Lalu indeks saham Thailand merosot 1,25 persen, indeks saham Shanghai susut 1,36 persen, indeks saham Singapura melemah 1,1 persen, dan indeks saham Taiwan turun 1,89 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.