Sukses

Simak Strategi Saham Pilihan Indo Premier Sekuritas pada 22 Januari 2021

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham Kamis, 21 Januari 2021. Aksi ambil untung setelah sentimen Joe Biden dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berdampak ke IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham 21 Januari 2021, IHSG turun tipis 15,86 poin ke posisi 6.413,89. Indeks saham LQ45 melemah 0,36 persen ke posisi 1.011,20.

Total frekuensi perdagangan 1.544.917 kali dengan volume perdagangan 18 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,2 triliun. Investor asing lepas saham Rp 136,67 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.030.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 1,7 persen, sektor saham aneka industri menguat 1,4 persen, dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,96 persen. 

PT Indo Premier Sekuritas prediksi IHSG akan berada di level resistance 6.475-6.535 dan support 6.355-6.295 pada Jumat, 22 Januari 2021.

Lalu saham apa saja yang dapat dicermati pelaku pasar menjelang akhir pekan ini? Berikut analis teknikal sejumlah saham pilihan dari PT Indo Premier Sekuritas:

1.PT Kalbe Farma Tbk

Rekomendasi: buy

Harga ditutup di atas EMA5,10, dan membentuk pola long white marubozu, stochastic netral dan MACD histogram divergence positif.

Target kenaikan harga pada level 1.710 kemudian 1.765 dengan support di level 1.600, cut loss jika break 1.545.   

2.PT London Sumatera Tbk (LSIP)

Rekomendasi: buy

Harga ditutup di atas EMA5, dan membentuk pola long white marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic golden cross dan MACD histogram convergence negatif. Target kenaikan harga pada level 1.360 kemudian 1.390 dengan support di level 1.300, cut loss jika break 1.270. 

3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Rekomendasi: buy

Harga ditutup di atas EMA5,10 dan membentuk pola doji yang merupakan sinyal indecision, stochastic netral dan MACD histogram divergence positif.

Target kenaikan harga saham pada level 1.820 kemudian 1.875 dengan support di level 1.710, cut loss jika break 1.655.   

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 21 Januari 2021

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif hingga akhirnya berada di zona merah pada penutupan perdagangan saham Kamis, (21/1/2021). Aksi ambil untung setelah ada sentimen Joe Biden dan pembatasan kegiatan juga mempengaruhi laju IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,25 persen atau 15,86 poin ke posisi 6.413,89. Indeks saham LQ45 merosot 0,36 persen ke posisi 1.011,20. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 241 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 248 saham menguat dan menahan pelemahan IHSG. 140 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.504,99 dan terendah 6.399,66.

Total frekuensi perdagangan 1.544.917 kali dengan volume perdagangan 18 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,2 triliun. Investor asing lepas saham Rp 136,67 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.030.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 1,7 persen, sektor saham aneka industri menguat 1,4 persen, dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,96 persen. Sementara itu, sektor saham keuangan melemah 0,99 persen, sektor saham tambang melemah 0,66 persen dan sektor saham barang konsumsi turun 0,35 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, pelaku pasar merealisasikan keuntungan ketika euforia pelantikan Biden sudah mereda sehingga menekan IHSG. Selain itu, kebijakan perpanjangan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga memberikan sentimen negatif ke pasar saham.

“Kebijakan perpanjangan masa PPKM juga memberikan sentimen bagi terjadinya aksi profit taking, setelah IHSG berhasil mencapai 6.500, maka aksi profit taking terjadi,” ujar Nafan, saat dihubungi Liputan6.com.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.