Sukses

Lo Kheng Hong Genggam 5 Persen, Saham Gajah Tunggal Kena Auto Rejection

Saham PT Gajah Tunggal Tbk naik 25 persen ke posisi Rp 825 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menguat signifikan pada perdagangan saham Jumat, (8/1/2021).

Mengutip data RTI, saham PT Gajah Tunggal Tbk naik 25 persen ke posisi Rp 825 per saham. Saham GJTL sempat berada di level tertinggi Rp 825 dan terendah Rp 655 per saham.

Total frekuensi perdagangan 8.937 kali dengan nilai transaksi Rp 103,2 miliar.  Saham GJTL mengalami auto reject atas (ARA) pada Jumat siang.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 6 Januari 2021 yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu investor Lo Kheng Hong mengenggam saham GJTL 5,06 persen atau 176.484.900. Ada tujuh kali transaksi saham GJTL yang dilakukan Lo Kheng Hong.

PT Gajah Tunggal Tbk mencatat rugi periode berjalan sebesar Rp 104,59 miliar hingga September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 139,53 miliar.

Penjualan bersih perseroan merosot 19,43 persen dari Rp 11,93 triliun hingga kuartal III 2019 menjadi Rp 9,61 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Sesi I IHSG pada 8 Januari 2021

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Jumat, (8/1/2021). Aksi beli investor asing mendukung penguatan IHSG pada sesi pertama.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 1,66 persen atau 102,04 poin ke posisi 6.255,67. Indeks saham LQ45 mendaki 2,17 persen ke posisi 978,10. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

264 saham menguat sehingga mendukung penguatan IHSG. 201 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 156 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG bergerak di rentang 6.261-6.190. Total volume perdagangan 14,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,6 triliun. Aksi beli investor asing mencapai Rp 675,47 miliar di seluruh pasar.

Adapun aksi beli investor asing antara lain di saham TLKM sebanyak Rp 330,7 miliar, saham BBRI Rp 155,2 miliar, saham BBCA Rp 91,3 miliar, saham ASII Rp 70,4 miliar, dan saham INKP senilai Rp 27,3 miliar.

Lalu saham MNCN senilai Rp 26,5 miliar, saham UNVR sebanyak Rp 20,5 miliar, saham BJBR Rp 17,3 miliar, saham CPIN Rp 14,9 miliar, dan saham INTP sebanyak Rp 11,5 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan dan pertanian melemah 0,69 persen.

Saham-saham catatkan top gainers atau menguat signifikan antara lain saham CITY melonjak 34,31 persen ke posisi Rp 184 per saham, saham TECH menanjak 24,93 persen ke posisi Rp 2.380 per saham, saham ATIC mendaki 24,82 persen ke posisi Rp 855 per saham, saham KOIN menanjak 24,75 persen ke posisi Rp 126 per saham, dan saham DCII naik 24,43 persen ke posisi Rp 815 per saham.

Sementara itu, saham APEX menguat 24,35 persen ke posisi Rp 715 per saham, saham IRRA mendaki 22,36 persen ke posisi Rp 2.900 per saham, dan saham MEGA menanjak 19,93 persen ke posisi Rp 8.875 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PTSP merosot 7 persen ke posisi Rp 2.790 per saham, saham POLA merosot 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, dan saham SRAJ tergelincir 6,96 persen ke posisi Rp 147 per saham.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.