Sukses

Rupiah Ambruk 14.300 per Dolar AS, IHSG Tumbang 2 Persen

IHSG anjlok 2 persen terseret pelemahan rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang sebesar 2 persen pada penutupan perdagangan saham hari ini (28/6/2018). IHSG masih berkutat di zona merah terseret pelemahan kurs rupiah yang tembus di kisaran 14.300 per dolar Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup anjlok 120,23 poin atau 2,08 persen ke level 5.667,319. Indeks LQ45 tercatat melemah dalam sebesar 2,22 persen ke level 881,021.

Sebanyak 332 saham terkoreksi, 83 saham menguat, dan 94 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham hari ini mencapai 435.065 kali dengan volume 9,3 miliar saham senilai Rp 8,4 triliun.

Investor melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 685,04 miliar. Sementara dolar AS diperdagangkan semakin menguat terhadap rupiah, yakni 14.383.

Seluruh sektor saham merah membara. Pelemahan paling dalam dipimpin sektor saham industri dasar sebesar 4,25 persen, sektor saham konstruksi jatuh sebesar 3,46 persen, dan sektor saham pertambangan tergerus 2,69 persen.

Adapun saham-saham yang berguguran, antara lain saham CSIS merosot tajam 24,73 persen, saham SKYB turun signifikan 24,21 persen, dan saham TRIL kehilangan 19,12 persen.

Sedangkan saham-saham yang mampu mencetak untung saat pelemahan IHSG, yakni saham TNCA menguat tajam 69,33 persen, saham SAFE meroket 34,19 persen, dan saham SWAT mendaki 25 persen.

Pelemahan IHSG merupakan yang tertinggi di bursa regional. Indeks saham Kospi Korea Selatan merosot sebesar 1,19 persen, disusul indeks saham Shanghai turun 0,93 persen, indeks saham Taiwan serta Thailand dengan masing-masing pelemahan 0,44 persen dan 0,33 persen.

Indeks saham Nikkei Jepang susut tipis 0,01 persen. Kondisi ini berbeda dengan indeks saham Hang Seng Hong Kong yang justru menorehkan penguatan 0,50 persen dan indeks saham Strait Times Singapura naik 0,09 persen.

Saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk mencatatkan saham perdana pada Kamis pekan ini dengan kode saham TNCA. Dengan pencatatan saham TNCA membuat 21 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada pencatatan perdana, saham perseroan naik 69,33 persen ke posisi Rp 254 per saham. Saham TNCA sempat berada di level tertinggi 254 dan terendah 254. Nilai transaksi hanya Rp 2,9 juta. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Sesi I

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan sepanjang sesi pertama perdagangan saham Kamis (28/6/2018).

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis pekan ini, IHSG turun 94,86 poin atau 1,64 persen ke posisi 5.692,86. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,64 persen ke posisi 886,21. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 340 saham melemah sehingga menekan IHSG. 68 saham menguat dan 76 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level 5.801,34 dan terendah 5.662,92.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 260.229 kali dengan volume perdagangan saham 5,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 147,31 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.278.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham industri dasar susut 3,37 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur susut 2,13 persen dan sektor saham tambang tergelincir 2,02 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MITI naik 6,67 persen ke posisi Rp 112 per saham, saham BIPI melonjak 5,36 persen ke posisi Rp 59 per saham, dan saham JRPT naik 3,85 persen ke posisi Rp 675 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ENRG turun 8,4 persen ke posisi Rp 120 per saham, saham TKIM tergelincir 6,29 persen ke posisi Rp 16.750 per saham, dan saham ERAA susut 6,2 persen ke posisi Rp 2.570 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,37 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,12 persen dan indeks saham Singapura menanjak 0,10 persen.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,21 persen, indeks saham Thailand melemah 0,43 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,35 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini