Sukses

Bursa Asia Tergelincir Imbas Wall Street

Prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve telah menekan bursa Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penurunan bursa Asia juga didorong Wall Street tertekan.

Selain itu, prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve imbas kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS telah menekan bursa Asia.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen. Indeks saham acuan Asia Pasifik tersebut turun lebih dari satu persen pada pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,4 persen. Indeks saham Australia tergelincir 0,3 persen. Demikian mengutip laman Reuters, Kamis (17/11/2016).

Di pasar uang, dolar AS melemah dari level tertinggi dalam 13 tahun seiring imbal hasil surat berharga AS menguat. Indeks dolar AS berada di posisi 100,41 setelah sentuh level 100,57, yang merupakan level tertinggi sejak April 2003.

Sejumlah mata uang tertekan sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada pekan lalu. Dengan kemenangan Donald Trump itu meningkatkan harapan kebijakan fiskal, dan mendorong imbal hasil surat berharga melonjak. Kenaikan imbal hasil itu seiring prospek kenaikan suku bunga. Posisi dolar AS di kisaran 108,93 terhadap yen. Euro naik 0,1 persen menjadi US$ 1,07.

Di pasar komoditas, harga minyak Amerika Serikat (AS) turun 0,25 persen ke level US$ 45,45 per barel. Sedangkan harga emas naik 0,1 persen menjadi US$ 1.226,31 per ounce.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.