Sukses

Investor Asing Buru Saham, IHSG naik 29 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 29,90 poin ke level 4.390,37 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat bertahan di zona hijau ditopang dari sentimen positif bursa saham global.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (14/9/2015), IHSG menguat 29,90 poin (0,69 persen) ke level 4.390,37. Indeks saham LQ45 menanjak 0,95 persen ke level 743,37.

Seluruh indeks saham acuan menghijau pada hari ini.Ada sebanyak 133 saham menghijau telah mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 130 saham melemah. Sedangkan 92 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 161.296 kali dengan volume perdagangan 3,34 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,69 triliun.

Investor asing pun melakukan aksi beli sekitar Rp 101 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar.Nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.345 per dolar AS.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak menguat. Sektor saham barang konsumsi naik 1,89 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 1,22 persen, dan sektor saham pertambangan menguat 0,94 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham GIAA naik 11,25 persen ke level Rp 346, saham MDLN menguat 7,45 persen ke level Rp 404, dan saham INCO menanjak 5,07 persen ke level Rp 1.555 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham ELSA turun 2,75 persen ke level Rp 425, saham WIKA turun 1,68 persen ke level Rp 2.640 per saham, dan saham KIJA tergelincir 1,58 persen ke level Rp 187 per saham.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada menuturkan sentimen positif dari bursa saham AS telah mendorong IHSG ke zona hijau. Pelaku pasar pun memanfaatkan aksi beli sehingga mengangkat IHSG.

Akan tetapi, transaksi perdagangan saham cenderung sepi.Hal itu lantaran pelaku pasar mengantisipasi pertemuan bank sentral Amerika Serikat/The Federal Reserve pada 16-17 September 2015.

"Pelaku pasar memanfaatkan aksi beli jelang pertemuan The Federal Reserve. Sisi lain juga antisipasi sehingga cenderung wait and see karena pertemuan bank sentral AS dan Bank Indonesia berdekatan," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Di bursa saham Asia, indeks saham cenderung variasi. Indeks saham Nikkei turun 1,63 persen ke level 17.965, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,27 persen ke level 21.561 dan indeks saham Singapura melemah 0,35 persen ke level 2.878. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini