Sukses

Investor Asing Lepas Saham, IHSG Turun 26 Poin

Ada sebanyak 167 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke 4.484,24 pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Bursa saham China kembali tertekan menambah sentimen negatif di bursa saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (19/8/2015), IHSG melemah 26,23 poin (0,58 persen) menjadi 4.484,24. Indeks saham LQ45 melemah 0,68 persen ke level 756,39. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada Rabu pekan ini.

Ada sebanyak 167 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Akan tetapi 108 saham menguat dan 75 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham hanya sekitar 184.841 kali dengan volume perdagangan saham 4,15 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,43 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham aneka industri naik 0,02 persen. Sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,02 persen, disusul sektor saham perdagangan melemah 0,84 persen, dan sektor saham manufaktur dan perkebunan masing-masing susut 0,67 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melanjutkan aksi jual di bursa saham. Investor asing mencatatkan aksi jual sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang dapat menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ARTI naik 4,48 persen ke level Rp 210 per saham, saham SRIL mendaki 5,92 persen ke level Rp 358 per saham, saham BBNI menguat 1,84 persen ke level Rp 4.420 per saham, dan saham BBRI menanjak 1,02 persen ke level Rp 9.900 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BBCA turun 2,12 persen ke level Rp 12.700 per saham, saham PGAS melemah 1,78 persen ke level Rp 3.315 per saham, dan saham UNVR tergelincir 1,19 persen ke level Rp 35.925 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan IHSG kembali di bawah 4.500 membuat pelaku pasar khawatir. Hal itu melihat kondisi bursa saham China kembali tertekan. Akan tetapi, ada sejumlah investor lokal yang mulai akumulasi saham BUMN terutama bank BUMN.

"Ada pihak lokal sendiri sudah antisipasi sehingga melakukan pembelian sehingga sejumlah saham bank BUMN menguat. Kalau IHSG ditutup di bawha 4.445 maka tren IHSG melemah," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini