Sukses

IHSG Naik Terbatas di Akhir Sesi Perdagangan Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 6,36 poin ke level 4.721,12 pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau, akan tetapi menjelang penutupan perdagangan malah cenderung bergerak ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (29/7/2015), IHSG naik terbatas 6,36 poin (0,14 persen) ke level 4.721,12. Indeks saham LQ45 turun terbatas 0,05 persen ke level 796,06. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham IDX 30 turun 0,01 persen menjadi 412.

Ada sebanyak 154 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Akan tetapi, 109 saham melemah sehingga memicu IHSG naik terbatas. Sedangkan 91 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.765,73 dan terendah 4.720,40. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 200.693 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,51 triliun.

Secara sektoral, sebagian sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,98 persen, sektor saham aneka industri mendaki 0,99 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,15 persen, dan sektor saham perdagangan memimpin penguatan dengan naik 1,44 persen.

Sedangkan sektor saham melemah paling besar yaitu sektor saham konstruksi dengan turun 0,73 persen, diikuti sektor saham tambang tergelincir 0,65 persen, dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,49 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BWPT naik 5,51 persen ke level Rp 383 per saham, saham MIKA mendaki 5,36 persen ke level Rp 26.025 per saham, dan saham UNTR menguat 3,9 persen ke level Rp 18.650 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham INDF turun 4,15 persen ke level Rp 5.775 per saham, saham PTBA tergelincir 2,72 persen ke level RP 6.250 per saham, dan saham WKST turun 3,75 persen ke level Rp 1.670 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan penguatan IHSG lebih didorong secara teknikal. Bila IHSG dapat menembus level resistance 4.754 maka tren IHSG menguat.  Selain itu, aksi beli investor asing juga mengangkat IHSG.

"Bila gagal tembus level 4.754 maka memang penguatan hanya teknikal, dan ada peluang menurun," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, penguatan bursa saham global terutama Amerika Serikat juga memberikan sentimen positif ke IHSG pada perdagangan saham. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.