Sukses

Harga Minyak Jatuh Menekan Wall Street

Bursa saham Amerika Serikat tertekan seiring sektor saham energi merosot karena harga minyak kembali jatuh di awal pekan ini,

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot dipicu sektor saham energi yang tertekan seiring harga minyak jatuh lima persen. Ditambah sentimen perhatian pelaku pasar menjelang musim laporan keuangan.

Indeks sektor saham energi S&P 500 turun 3,1 persen, dan mencatatkan performa terburuk di antara semua sektor saham. Harga minyak Brent turun 5,3 persen menjadi US$ 47,43, yang diikuti harga minyak acuan Amerika Serikat melemah 4,7 persen menjadi US$ 46,07.

Goldman Sachs memprediksi harga minyak akan terus tertekan hingga semester I dan produsen minyak tak pangkas produksi maka menambah tekanan untuk harga minyak.

"Harga minyak mendorong aksi jual. Ada begitu banyak kebingungan dan dampak dari harga energi," ujar Tim Ghriskey, Chief Investment grup Solaris, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (13/1/2015).

Dengan sentimen tersebut mendorong indeks saham Dow Jones turun 91,29 poin (0,51 persen) menjadi 17.646,08. Indeks saham S&P 500 merosot 16,23 poin (0,79 persen) menjadi ke level 2.028,58. Penurunan indeks saham juga diikuti indeks saham Nasdaq yang susut 39,36 poin (0,84 persen) menjadi 4.664,71.

Sejak menyentuh rekor 29 Desember, indeks saham S&P 500 telah turun 3 persen. Hal itu dipengaruhi harga minyak jatuh, ekonomi global melemah, dan potensial Yunani keluar dari zona Euro.

Laporan musim keuangan juga menjadi sentimen di awal tahun ini. Diperkirakan laporan keuangan kuartal IV merosot terutama keuntungan perusahaan energi. Berdasarkan data Reuters, pendapatan diharapkan naik 4 persen.

Alcoa salah satu, perusahaan yang melaporkan kinerja keuangan pada hari ini. Sementara itu, JP Morgan Chase, Wells Fargo, Goldman Sachs, dan Citigroup menyampaikan kinerjanya pada akhir pekan ini. Sedangkan Intel Corp pada Kamis pekan ini.

"Fokus perhatian pelaku pasar yaitu pernyataan manajemen soal harga minyak dan ekonomi global," kata Ghriskey.

Saham-saham yang menguat di awal pekan ini antara lain saham NPS Pharmaceuticals naik 8,2 persen. Saham ini juga paling aktif di bursa saham Nasdaq setelah Shire Plc menyetujui akuisisi perusahaan senilai US$ 5,2 miliar. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.