Sukses

Gua Maria Belinyu, Destinasi Wisata Religi dan Permenungan Peristiwa Penyaliban Yesus

Kawasan Gua Maria Belinyu menawarkan suasana yang sejuk karena berlokasi di perbukitan. Keunikan lainnya adalah terdapat pohon yang akarnya merambat dan membentuk sebuah pohon baru.

Diperbarui 18 Apr 2025, 18:00 WIB Diterbitkan 18 Apr 2025, 18:00 WIB

Liputan6.com, Babel - Gua Maria Belinyu berlokasi di Jalan Safyri Rahman, Belinyu, Bangka Belitung. Destinasi wisata ini cocok dikunjungi saat libur panjang Paskah.

Gua Maria merupakan tempat ibadah umat Katolik. Tempat ini sekaligus berfungsi sebagai situs permenungan napak tilas Yesus menuju penyaliban.

Kawasan Gua Maria Belinyu menawarkan suasana yang sejuk karena berlokasi di perbukitan. Keunikan lainnya adalah terdapat pohon yang akarnya merambat dan membentuk sebuah pohon baru.

Pada halaman Gua Maria, terdapat salib milenium yang dibagun pada 1997. Mengutip dari laman Indonesia Kaya, keberadaan Gua Maria Belinyu berawal dari mimpi seorang pendeta bernama Marcel Arnold.

Marcel Arnold merupakan seorang pendeta yang dihormati dan dikenal baik oleh masyarakat Belinyu. Suatu hari, Marcel Arnold bermimpi melihat batu besar yang menyerupai orang sedang bersimpuh, seolah sedang berdoa.

Pada 1997, mulai dibangun sebuah monumen Bunda Maria sesuai dengan mimpi pendeta tersebut. Pada 8 Desember 1999, Gua Maria diresmikan sebagai tempat ibadah umat Katolik.

Pada 2000, situs Gua Maria mengalami peremajaan dengan dibangun Jalan Salib dengan 14 titik pemberhentian. Titik-titik tersebut disesuaikan dengan runutan kejadian yang dialami Yesus ketika akan disalib.

Pada setiap pemberhentian, terdapat lukisan adegan per adegan menjelang Yesus disalib. Salah satu titik tersebut diterangi lampu-lampu pada malam hari.

 

2 dari 2 halaman

Pemberhentian Keenam

Pada pemberhentian keenam di Jalan Salib, pengunjung akan melihat penggambaran peristiwa Veronika mengusap wajah Yesus. Hingga kini, 14 tersebut dijadikan tempat berdoa sekaligus tempat untuk lebih menghayati pengorbanan Yesus.

Jalan salib tersebut berakhir di tempat yang diberi nama Bukit Golgota. Para pengunjung dapat menyaksikan patung Yesus yang sedang disalib dan disaksikan oleh Bunda Maria.

Gua Maria Belinyu juga memiliki rumah ibadah yang diberi nama Bilik Keheningan yang dibangun pada 2009. Usai beribadah, biasanya para jemaat akan mengambil air yang diyakini berkhasiat sebagai obat untuk meminta keturunan.

Gua Maria Belinyu juga memiliki patung Bunda Maria yang sedang memangku Yesus. Patung ini dibuat dari bahan dasar fosfor, sehingga akan tampak menyala pada malam hari.

Selain sebagai tempat wisata, ibadah, dan permenungan, Gua Maria Belinyu juga kerap mengadakan perhelatan keagamaan bagi umat Katolik. Pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya, digelar Bulan Mali pada bulan Mei untuk memperingati kenaikan Yesus Kristus. Selain itu, ada juga Bulan Rosario setiap Oktober dan Perayaan Pentakosta pada 50 hari setelah wafatnya Yesus.

Gua Maria Belinyu menjadi salah satu destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi saat perayaan besar, salah satunya libur Paskah. Tak hanya wisatawan domestik, destinasi wisata ini juga dikunjungi wisatawan mancanegara dari Swedia, Kanada, Singapura, dan Amerika.

Penulis: Resla

EnamPlus