Sukses

Gempa Darat Guncang Kabupaten Bandung, Perjalanan 3 Kereta Api Terganggu

KA yang terganggu gempa tersebut adalah KA 363 (CL Bandung Raya), KA PLB 7014 (Malabar) dan KA 240 (Pasundan).

Liputan6.com, Bandung - Manager Humas Daop 2 KAI Bandung Ayep Hanapi menyampaikan ada 3 kereta api (KA) yang terganggu dampak gempa Kabupaten Bandung.

Diketahui, gempa bumi mengguncang wilayah Bandung Raya, pada Rabu, 1 Mei 2024 sekira pukul 10.06 WIB. Berdasarkan laporan tertulis BMKG, gempa bumi ini berkekuatan Magnitudo 4,2. Episenter berlokasi di darat pada jarak 20 km Tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 4 km.

Ayep mengatakan KA yang terganggu gempa tersebut adalah KA 363 (CL Bandung Raya), KA PLB 7014 (Malabar) dan KA 240 (Pasundan). Daop 2 Bandung pun langsung memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) pada kereta api saat gempa bumi terjadi untuk memastikan jalur yang akan dilewati aman dan tidak ada kendala. 

"Tindakan cepat tersebut untuk memastikan tidak adanya kerusakan baik pada jalan rel, atau struktur jembatan yang ada di wilayah Daop 2 Bandung, serta guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan kereta api," jelas Ayep lewat keterangannya di Bandung, Rabu (1/5/2024).

Ayep menyatakan, setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh, pada Rabu, 01 Mei 2024 pukul 10.19 WIB seluruh lintas Daop 2 Bandung dinyatakan aman untuk dilalui. Ia menyatakan, seluruh perjalanan kereta api aman pascagempa. Ia menambahkan, di samping lintas jalan rel, tidak ada dampak kerusakan di stasiun akibat gempa tersebut.

“Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat,” tutup Ayep.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesar Garut Selatan

Dalam laporan tertulis BMKG, disampaikan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garut Selatan.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Majalaya, Ciwidey, Banjaran, Cibereum, Pangalengan, dan Garut dengan Skala Intensitas III MMI.

Selain itu, guncangan juga dirasakan di Soreang Kabupaten Bandung, Pasirwangi, Garut dengan Skala Intensitas II MMI. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.

Hingga pukul 10.28 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 kali aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.