Sukses

Kisah Haru Bocah Kelas 1 SD di Sukabumi, Bantu Sang Ibu Berjualan Keripik hingga Diborong Mensos Risma

Seorang anak perempuan yang masih duduk di kelas 1 SD rela membantu ibunya berjualan berbagai jenis keripik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Liputan6.com, Sukabumi - Desakan ekonomi membuat bocah perempuan yang masih duduk di kelas 1 SD bernama Nurin Elvani (7) harus membagi waktunya antara belajar, bermain, dan membantu ibunya berjualan keliling, di sekitar Lapang Merdeka Kota Sukabumi

Kondisi itu menjadi perhatian Kementerian Sosial (Kemensos), hingga Mensos Tri Rismaharini pun menyambangi kediaman Nurin, anak ketiga dari pasangan suami istri Eliani Fitradewi (40) dan Ifan Surhalan (40) di Gang Kencana Jalan Gotong Royong, Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi.

Berdagang membantu sang ibu dilakukan Nurin sejak ayahnya mengalami kecelakaan akibat tertabrak motor hingga mengakibatkan cedera cukup parah pada bagian kepala. Hal ini membuat ayahnya tak bisa bekerja terlalu berat pascakecelakaan yang terjadi pada 2021 lalu.

Sehari-hari, Nurin menemani sang ibu berjualan keripik yang dibanderol dengan harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kemasan, seperti keripik pisang dan keripik kembang goyang. Saat Risma berkunjung ke rumahnya, stok keripik itu juga diborong dengan total Rp720 ribu. Dirinya juga melebihkan uang pembelian untuk bisa ditabung Nurin. 

"Saya awalnya ingin tahu kondisi sakit bapaknya, kita akan bantu, kita akan cek kondisinya seperti apa, realitas apa namanya sakitnya seperti apa. Kedua kita akan bantu untuk usaha, pemberdayaan keluarga Nurin,” kata Tri Rismaharini.

Pihak Kemensos memberikan bantuan lainnya berupa perlengkapan rumah tangga, sekolah, pakaian anak, dan modal tambahan untuk berjualan. Dia juga memberikan beberapa mainan dan boneka beruang berwarna kuning untuk Nurin.

Menurutnya, tak ada yang salah dengan seorang anak penjual keripik yang membantu usaha orangtuanya selama kebutuhan dan hak anak terpenuhi, serta tanpa paksaan. Pihaknya berencana memberikan bantuan perbaikan rumah. Mensos Risma juga bercerita, saat kecil dia juga sempat membantu orangtuanya berjualan.

“Sebetulnya memang kalau dipaksa enggak boleh. Aku dulu juga kelas 3 SD jualan. Jadi maksudnya sebetulnya itu enggak ada paksaan enggak apa-apa kalau dia niatnya bantu. Selama hak anak terpenuhi, hak sekolah kemudian hak bermain itu dipenuhi, enggak apa-apa karena enggak semua keluarga beruntung," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berjualan Meningkatkan Rasa Percaya Diri Nurin

Ibunda Nurin, Eliani Fitradewi (40) mengatakan, dirinya telah berjualan sejak suaminya mengalami kecelakaan pada Agustus 2021. Sejak itu, Nurin berkeinginan membantu orangtuanya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Dia berterima kasih atas perhatian Kemensos yang telah membantunya.

"Dia suka menawarkan dagangan, melihat saya kali ya suka nawar-nawarin ngider (keliling) kan saya nawarin ke toko-toko, dia suka ikut. Awalnya, sih melihat terus pengin nyobain, saya membolehkan karena saya pikir itu bisa membantu dia karena dia di rumah kan kurang percaya dirinya," ucap Eliana.

Kepercayaan diri Nurin, menurutnya, sempat menurun di sekolah. Menurut ibu dari lima orang anak ini, membantu orangtua berjualan menjadi pemicu Nurin untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

"Alhamdulillah setelah dia berani nawarin sekarang dari sekolah enggak ada keluhan anaknya juga ceria sekarang, enggak kayak kemarin-kemarin dia murung," tutur dia.

Dia pun bersyukur dengan adanya berbagai bantuan dari Kemensos. Dia berharap ingin bisa memiliki usaha sendiri dan suaminya bisa mudah mendapat pekerjaan ketika sudah pulih total. 

"Kami sangat bersyukur atas bantuan yang sudah diberikan Bu Mensos ini. Tadi banyak bantuan yang diserahkan, termasuk infonya mau membantu memperbaiki rumah kami," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.