Sukses

Waspadai Gelombang Tinggi, Nelayan di Manado Pilih Tambatkan Perahu

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Bitung, Sulut berharap warga mewaspadai tinggi gelombang empat meter perairan wilayah kepulauan dan sekitarnya.

Liputan6.com, Manado - Cuaca ekstrem yang terjadi di Sulut dalam beberapa hari belakangan ini berdampak pada aktivitas para nelayan. Akibat gelombang tinggi, mereka memilih untuk menambatkan perahu dan tidak melaut.

“Sudah dua hari ini saya memilih untuik tidak melaut. Cuaca cukup ekstrem, gelombang tinggi,” ujar Hasan, salah satu nelayan yang ditemui di pantai Karang Ria, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulut, Senin (12/2/2024).

Dia mengatakan, langkah itu diambil karena selain melihat kondisi cuaca yang tidak mendukung, juga sudah ada imbauan dari pemerintah setempat untuk mewaspadai cuaca esktrem yang terjadi.

“Kami mengikuti imbauan dari pemerintah untuk mewaspadai cuaca esktrem ini,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Bitung, Sulut berharap warga mewaspadai tinggi gelombang empat meter perairan wilayah kepulauan dan sekitarnya.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang hingga 14 Februari 2024," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D Aror, Senin (12/2/2024).

Dia menjelaskan pola angin dominan bergerak dari utara - timur dengan kecepatan berkisar enam knot hingga 25 knot. Kecepatan angin tertinggi berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian timur dan perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

“Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang di wilayah tersebut dan sekitarnya,” ujarnya.

Ricky menjelaskan, tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter  berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian barat, perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan Bitung – Likupang, perairan utara Sulawesi, perairan pesisir selatan Sulut dan Laut Maluku.

“Sementara ketinggian gelombang 2,5 - 4,0 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan perairan Kabupaten Kepulauan Talaud,” ujarnya.

Terkait kondisi itu, warga diimbau memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, apabila melakukan aktivitas di wilayah perairan dengan tinggi gelombang kategori sedang dan tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini