Sukses

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter dari Puncak

Gunung Ibu kembali erupsi pada Minggu malam (11/2/2024), pukul 22.10 WIT.

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Minggu malam (11/2/2024), pukul 22.10 WIT. Laporan Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu kali ini teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau 2.525 meter di atas permukaan laut. 

Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 89 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Ibu dilarang beraktivitas dalam radius 2 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Gunung ini sepanjang 2024 tercatat sudah meletus sebanyak 32 kali. Hingga saat ini status Gunung Ibu di Maluku Utara masih berada pada level Waspada (Level II).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Jenis Bahaya Akibat Erupsi Gunung Api

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, erupsi gunung api merupakan salah satu bencana yang sering dialami oleh Indonesia.

Menurut pengertiannya, erupsi gunung api adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas magama dan pergerakan yang terjadi pada lempeng tektonik.

Apabila kita melihat dampak yang ditimbulkan akibat erupsi gunung api, kita dapat mengetahui bahwa dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya, namun dampaknya juga dapat merusak lingkungan dan mempengaruhi kondisi alam.

Berikut ini adalah 3 jenis bahaya yang muncul akibat adanya letusan gunung api, diantaranya adalah:

Bahaya Primer (Bahaya langsung dari erupsi)

1. Aliran hawa Panas

2. Lahar letusan (lumpur panas)

3. Lelehan lava

4. Gas vulkanik beracun

5. Lontaran batu pijar

Bahaya Sekunder (Bahaya yang tidak langsung dari erupsi)

1. Lahar

2. Longsor Vulkanik

Bahaya Ikutan (bahaya lain yang dipicu oleh dampak erupsi)

1. Tsunami

2. Kelaparan

3. Banjir bandang

Dengan mengetahui 3 jenis bahaya yang berpotensi akan terjadi akibat dampak erupsi gunung api diatas, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan bersegera untuk mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih aman atau yang sudah ditentukan sebelumnya oleh petugas yang berwenang di lokasi bencana.

Tetap jaga kesehatan dan terapkan perilaku hidup bersih selama berada di lokasi pengungsian untuk memnimalisir potensi paparan penyakit ditengah masyarakat pengungsi.

Tidak lupa untuk segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami luka maupun cidera selama masa evakuasi, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.