Sukses

Merayakan Keberagaman Budaya Dalam Tradisi Cap Go Meh

Cap Go Meh jatuh pada tanggal 15 bulan pertama kalender lunar, yang biasanya bersamaan dengan purnama

Liputan6.com, Jakarta - Cap Go Meh, juga dikenal sebagai festival lantern atau Yuan Xiao Jie. Merupakan perayaan yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Pengertian Cap Go Meh adalah malam ke-15. Pada malam kelima belas setelah perayaan Tahun Baru Imlek Perayaan ini menandai akhir dari rangkaian perayaan Imlek atau Tahun Baru Tionghoa yang dimulai sejak tanggal 1 hingga 15 pada bulan pertama kalender lunar.

Cap Go Meh berasal dari Dinasti Han. Saat itu, kekuasaan berada di tangan Kaisar Ming. Suatu hari ia menerima kabar bahwa banyak biksu yang sengaja menyalakan lentera pada hari ke-15 kalender china.

Hal ini dilakukan hanya untuk menghormati sang Buddha. Akibatnya, Kaisar Ming memerintahkan semua kuil, rumah, dan istana untuk menyalakan lentera malam itu. Ritual ini awalnya dilakukan terutama oleh penganut agama Buddha.

Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan ini menjadi festival besar bagi seluruh etnis Tionghoa. Cap Go Meh jatuh pada tanggal 15 bulan pertama kalender lunar, yang biasanya bersamaan dengan purnama.

Salah satu ciri khas perayaan ini adalah penggunaan lampion berwarna-warni yang menghiasi langit malam. Lampion-lampion ini melambangkan keberuntungan dan harapan untuk tahun yang baru.

Perayaan ini juga identik dengan tradisi memasak dan menyantap makanan khas Tionghoa, seperti bakpao, lumpia, dan mie. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan menyantap makanan-makanan ini, mereka dapat mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan di tahun yang baru.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nilai Keberagaman

Selain itu, Cap Go Meh juga sering diisi dengan pertunjukan seni budaya, tarian naga, dan barongsai. Masyarakat Tionghoa dan non-Tionghoa alike berkumpul untuk menyaksikan atraksi ini, menciptakan suasana meriah dan penuh keceriaan.

Perayaan Cap Go Meh tidak hanya menjadi milik komunitas Tionghoa, tapi juga mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman budaya di masyarakat. Banyak orang dari berbagai latar belakang ikut merayakan dan menikmati keindahan tradisi ini, memperkaya kehidupan sosial di tengah masyarakat yang heterogen.

Dengan mengenang dan merayakan Cap Go Meh, kita dapat memahami lebih dalam nilai-nilai kebersamaan, keberagaman, dan keharmonisan yang menjadi bagian penting dari budaya Tionghoa.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.