Sukses

Tips Mencuci Muka yang Benar untuk Menghilangkan Jerawat, Terbukti Ampuh

Metode SAFT atau JCJS ini sebenarnya ditemukan oleh dr. Adrian berdasarkan pengalaman pribadinya yang mengalami jerawat yang sering hilang dan timbul.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi para remaja, jerawat jadi salah satu permasalahan kulit yang sulit disembuhkan. Banyak biaya dan energi yang dicurahkan mereka untuk pengobatan jewarat ini walau sebenarnya ada metode sederhana yang sangat ampuh untuk menyembuhkan jerawat.

dr. Adrian Aries Hendrawan, dipl. AAAM yang berpraktek di Klinik Kecantikan Skinvest, menemukan metode mudah bernama SAFT (Skinvest Acne-Prone Face Washing Time) yang terbukti tepat untuk membuat jerawat membaik secara signifikan. Diterjemahkan menjadi Jam Cuci Muka Jerawat Skinvest atau JCJS, metode ini sudah ditemukan oleh dokter lulusan American Academy of Aesthetic Medicine ini sejak 2014.

Berdasarkan metode ini, jam cuci muka dengan menggunakan facial wash yang tepat dilakukan 3 kali sehari yaitu di antara jam 06.00 – 09.00 pagi, 16.00 – 18.00 sore, dan 21.00 – 24.00 malam. “Agar lebih mudah menghafal, tiga kali sehari bisa dilakukan saat bangun tidur pagi, jam 6 sore, dan sebelum tidur malam,” jelas dr. Adrian. 

Beberapa alasan mengapa cuci muka ini harus dilakukan 3 kali sehari adalah karena:

-          Saat bangun pagi: wajah harus bersih sebelum aktivitas.

-          Jam 6 sore: pada waktu ini, kulit wajah sedang sangat kotor akibat tumpukan minyak, debu, makeup, hingga kotoran lain.

-          Sebelum tidur malam: wajah harus bersih sebelum tidur selama 8 jam.

Metode SAFT atau JCJS ini sebenarnya ditemukan oleh dr. Adrian berdasarkan pengalaman pribadinya yang mengalami jerawat yang sering hilang dan timbul. Namun, setelah mengatur jam cuci muka, hasil signifikan didapatkan olehnya.

dr. Adrian juga menyarankan metode ini terus dilakukan walau saat liburan atau sedang acara sampai tengah malam di luar rumah. “Jadi, misalnya saat ada acara sampai malam, saat jam menunjukkan jam 6 sore, sempatkan ke wastafel untuk bisa cuci muka dengan facial wash dan kemudian ditumpuk dengan make up,” ungkapnya.

“Sementara untuk teman-teman Muslim, saat wudhu cukup menggunakan air saja. Tapi, saat jam SAFT ditambah juga dengan facial wash,” kata Adrian menambahkan.

Sementara itu, bagi mereka yang rajin olahraga dan sedang mengalami jerawat yang cukup parah, dr. Adrian menyarankan untuk stop olahraga sementara hingga jerawat membaik secara signifikan. Hal ini diakui oleh dr. Adrian merupakan sesuatu yang penuh kontroversi, namun jika diperhatikan, saat seseorang berolahraga, kulit wajahnya akan dipenuhi oleh tumpukan keringat, minyak, bakteri dan kotoran yang memperparah jerawat yang dialami.

Selain itu, dr. Adrian juga tetap menyarankan pasien untuk berolahraga kembali jika jerawat sudah sembuh namun peningkatan olahraganya bisa dilakukan secara bertahap. Misalnya satu minggu sekali kemudian dapat ditingkatkan menjadi satu minggu dua kali jika tidak ada jerawat yang kembali muncul hingga akhirnya menjadi kriteria olahraga ideal menjadi 30 menit dalam sehari dapat dilakukan.

Perlu diingat, pengaplikasian metode SAFT atau JCJS ini harus disertai dengan pemilihan facial wash yang tepat dan sesuai dengan jenis kulit kita agar tidak terlalu kering. Selain itu, dr. Adrian juga menyarankan bagi mereka yang kulitnya tidak berjerawat, agar tetap mencuci muka dengan facial wash dua kali sehari saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.