Sukses

Tim Argabima UGM Dampingi Warga Prambanan Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah

Tim mahasiswa lintas jurusan UGM melakukan pendampingan pengelolaan sampah bagi warga Dukuh Klero, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Upaya ini dilakukan bersama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) untuk mengatasi permasalahan sampah yang masih menjadi persoalan bagi masyarakat setempat.

Liputan6.com, Yogyakarta - Dukuh Klero, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman membangun fasilitas pengelolaan sampah bernama Puspa Argabima Klero bersama dengan tim UGM bernama Argabima. Ketua tim Argabima UGM, M. Askar Fathin mengatakan timnya juga memberikan pembekalan terkait pengelolaan sampah mulai dari cara pengumpulan, pemilahan sampah ,dan juga cara pemanfaatan maggot sebagai pengurai sampah. 

Memasuki tahun kedua sejumlah program yang dilakukan adalah pengolahan limbah organik dengan bantuan maggot, pengelolaan sampah anorganik, pembuatan produk lilin aromaterapi dari minyak goreng bekas, wisata edukasi pengelolaan sampah, dan pembuatan mini farm berupa pembudidayaan ayam dan ikan dengan pemberian pakan dari maggot yang dihasilkan.

“Di tahun ini, tim pengabdian berfokus pada perluasan hasil produksi untuk dikembangkan lebih bervariatif dan tidak hanya berpusat dari produksi maggot. Selain itu, juga dikembangkan untuk menjadi wisata edukatif bagi masyarakat yang ingin belajar langsung mengenai pengelolaan sampah yang produktif,”urainya.

 

Tim di bawah bimbingan Wulan Tri Astuti ini mulai fokus mengembangkan potensi usaha lainnya dengan program wisata edukasi dan pembuatan mini farm. Wisata edukasi ini berfokus menawarkan pengalaman pada pengunjung.

“Seluruh produk yang dikembangkan oleh Puspa Argabima bisa didapatkan ketika mengunjungi langsung lokasi Puspa Argabima ataupun bisa dibeli secara online lewat instagram @puspa.klero,”tuturnya.

Terkait pengelolaan sampah di desa, Dukuh Klero, Sri Widodo mengaku sangat terbantu dengan program dari tim Argabima UGM.  Dengan berdirinya Puspa Argabima Klero ini mampu menekan jumlah sampah yang dikirimkan ke TPA.

“Sampah yang dihasilkan lebih dari 75 rumah warga sudah dikelola mandiri secara berkala sehingga warga Dukuh Klero sudah tidak menyumbang sampah ke TPA sejak September 2022,”jelasnya.

Ia pun berharap program  pengelolaan sampah ini dapat terus dijalankan dengan kerjasama yang lebih luas yaitu warga Desa Sumberharjo. Dengan begitu manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.