Sukses

Jodie Foster Sebut Gen Z Menyebalkan, Apa Itu Gen Z?

Baru-baru ini Jodie Foster menyebutkan bahwa Gen Z merupakan generasi yang menjengkelkan.

Liputan6.com, Bandung - Artis Jodie Foster baru-baru ini memberikan pernyataan heboh terkait Gen Z atau Generasi Z. Melalui sebuah candaan Jodie menyebutkan jika ia merasa terganggu ketika bekerja dengan anak muda.

Melansir dari Variety, Jodie mengungkapkan dalam wawancaranya dengan The Guardian bahwa Gen Z cukup mengganggu terutama di lingkungan kerja. Sambil bercanda Jodie menuturkan beberapa contoh yang biasanya dilakukan oleh Gen Z.

“Mereka sangat menjengkelkan terutama di tempat kerja. Mereka seperti, “Tidak, aku tidak mood hari ini, aku akan datang jam 10.30 pagi” atau seperti dalam email, aku akan memberitahu mereka bahwa ini semua salah secara tata bahasa, apa kamu tidak memeriksanya? ejaan? Dan mereka bertanya “Mengapa saya melakukan itu, bukankah hal itu membatasi?,” kata Jodie.

Diketahui ucapan Jodie Foster tersebut tidak ada maksud untuk membuatnya berada di atas Gen Z. Melainkan sebaliknya, ia memiliki misi untuk menjangkau aktor-aktor muda yang ingin muncul di industrinya.

Foster sendiri dikenal sebagai artis yang telah berkarier sejak usia muda dan bahkan telah mendapatkan nominasi Oscar sejak usia remaja. Sehingga nasihat-nasihatnya bisa didengar untuk para artis dan aktor muda lainnya.

“Mereka perlu belajar bagaimana untuk bersantai, bagaimana untuk tidak terlalu memikirkannya, bagaimana menghasilkan sesuatu yang menjadi milik mereka. Saya dapat membantu mereka menemukan hal itu, yang jauh lebih menyenangkan daripada menjadi dengan segala tekanan di baliknya, menjadi tokoh protagonis dalam cerita,” ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lantas Apa Itu Gen Z?

Melansir dari Binus, Gen Z atau Generasi Z merupakan mereka yang lahir di antara tahun 1996 hingga 2012. Saat ini, para Gen Z yang lahir di tahun tersebut kemungkinan sudah remaja, dewasa muda, sedang kuliah, atau bekerja.

Gen Z berasal dari kata Zoomer yang artinya mereka lahir dan tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Sehingga, para Gen Z mempunyai kesempatan dalam mengikuti perkembangan teknologi dan internet secara dekat.

Para Gen Z lahir rata-rata dari orangtua yang berasal dari Gen X atau mereka yang lahir di antara tahun 1965 hingga 1980. Sehingga, secara generasi selisih jarak kedua generasi dari orang tua dan anak mereka sebagai Gen Z terlampau dua generasi.

Seseorang dari Gen Z terbiasa hidup dalam lingkungan yang serba cepat dan dimudahkan oleh beberapa hal. Hal tersebut karena segalanya dapat diakses melalui perangkat yaitu smartphone.

Gen Z biasanya tumbuh di lingkungan yang cukup nyaman serta terpenuhi baik antara materi dan pendidikannya. Selain itu, Gen Z sebagian besar mempunyai kesempatan untuk bersekolah di sekolah-sekolah pilihan atau sekolah favorit sesuai dengan keinginan masing-masingnya.

3 dari 3 halaman

Ciri Khas Gen Z

Gen Z yang hidup pada zaman serba cepat cenderung membuat beberapa di antaranya kerap kali kurang sabar dan mengharapkan hasil yang instan. Namun secara kapasitas kognitifnya Gen Z cepat untuk bisa belajar.

Meskipun cepat belajar, Gen Z terkadang kurang sabar saat menjalani prosesnya dan mereka terkadang mudah menyerah ketika dihadapkan oleh kesulitan. Generasi ini juga cukup kritis dalam menyikapi informasi karena perkembangan teknologi yang memberi kesempatan bagi mereka untuk memperoleh dan mengakses informasi.

Melansir dari Standford tipikal dari Gen Z adalah sosok yang mampu mengendalikan diri sendiri dan sangat peduli kepada orang lain. Mereka juga sangat kolaboratif dan sosial, menghargai fleksibilitas, relevansi, keaslian, dan kepemimpinan non-hierarki.

Gen Z juga kerap mendapatkan kritikan dari masyarakat karena dianggap sebagai generasi yang terlalu dimanjakan dan lembut. Namun, sebagian besar penilaian negatif tersebut berasal dari kesalahpahaman tentang bagaimana orang yang lebih tua bertumbuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.