Sukses

Nelayan Tewas Akibat Tembakan Brutal Polisi di Konawe Selatan Bertambah 1 Orang, Korban Diberondong dengan Senapan Serbu

Nelayan tewas ditembak polisi di Konawe Selatan bertambah 1 orang, korban terbaru bernama Putra. Sebelumnya, 4 nelayan ditembak polisi di Konawe Selatan.

Liputan6.com, Kendari - Korban aksi penembakan brutal polisi bertambah. Satu orang nelayan tewas akibat berondongan senapan serbu polisi di Konawe Selatan, Jumat (24/11/2023). Korban diketahui bernama Putra (16).

Dia tewas di RS Bhayangkara Kendari, Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 17.20 Wita. 

Diketahui, korban mengalami luka tembak pada pinggul bagian kiri. Sebelumnya, diberitakan, korban mengalami tembakan pada bagian bokong.

Sebelum tewas, korban sempat menjalani operasi di RS Bhayangkara. Namun, upaya mengeluarkan proyektil peluru oleh tim dokter tidak membuahkan hasil. 

Sebelumnya, salah seorang korban tewas lainnya diketahui bernama Macho (39). Nelayan asal Desa Cempedak Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan ini tewas usai mengalami luka tembak pada bagian dada kanan. 

Selain itu, korban juga mengalami penganiayaan berupa luka tebasan benda tajam. Dari foto yang beredar, polisi belum mengkonfirmasi luka-luka yang terlihat pada pergelangan tangan dan lutut Macho. 

Kuasa Hukum nelayan korban penembakan, Ahmad Fairin membenarkan kondisi korban. Dia mengatakan, saat ini korban sedang akan dipulangkan di rumah keluarga di kampung halaman. 

"Saya Terima telepon sekitar pukul 17.12 Wita, sekitar 10 menit kemudian, Putra dikabarka keluarga sudah meninggal," ujar Ahmad Fairin, ditemui di RS Bhayangkara Kendari. 

Hingga pukul 19.35 Wita, RS Bhayangkara Kendari dikunjungi keluarga korban. Rencananya, pihak keluarga akan memulangkan nelayan tewas ditembak polisi menuju kampung halaman menggunakan speedboat dari Pelabuhan Batu Kendari menuju Pulau Cempedak Desa Cempedak Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penembakan Nelayan di Konawe

Empat orang nelayan menjadi korban penembakan brutal oknum anggota polisi di Konawe Selatan, Jumat (24/11/2023). Salah seorang nelayan bernama Macho, tewas usai tertembak pada bagian dada kanan bagian atas. 

Dari foto-foto yang beredar, korban juga mengalami luka tebasan pada pergelangan tangan bagian kanan dan lutut kiri. Korban tewas usai mengalami pendarahan hebat dan tak tertolong usai berada lama di tengah laut. 

Diketahui, penembakan terjadi di Perairan Pulau Cempedak, Desa Cempedak Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan. Tiga orang lainnya, juga menjadi korban yakni Putra, Ucok dan Allung (Ilham).

Ucok, mengalami luka tembak pada bagian dada kanan. Sedangkan, Allung mengalami luka tembak pada bagian paha. Putra, mengalami luka tembak pada bagian bokong. 

Hingga Jumat (24/11/2023) malam, nelayan korban luka-luka, menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kendari. Polisi mengawal ketat kondisi korban usai penembakan. Korban luka-luka, dialihkan perawatannya oleh pihak kepolisian dari RS Santa Ana menuju RS Bhayangkara.

 

3 dari 3 halaman

Pelaku Ditahan

Kabid Propam Polda Sulawesi Tenggara Mochammad Soleh mengatakan, pihak Propam Polda Sulawesi Tenggara sudah menahan salah seorang oknum anggota polisi berpangkat Bripka. Polisi tersebut diketahui berinisial AR. 

"Untuk saat ini sudah ada yang diamankan Bintara Ditpolairud, diamankan bersama senjata laras panjang jenis Senapan Serbu 15V, " Ujar Kombes M Soleh. 

"Satu pucuk senpi laras panjang beserta 1 buah magazen yg berisi 3 butir peluru," lanjut Mochamad Soleh.

Soleh mengatakan, oknum polisi berinisial A, sudah ditahan. Saat ini, dia dalam penempatan khusus dibawah pengawasan Paminal Polda Sulawesi Tenggara.

Dir Polairud Polda Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu sempat datang di rumah sakit melihat kondisi kedua korban. Saat dikonfirmasi terkait penembakan, dia membenarkan, keempatnya merupakan para pelaku bom ikan. Menurut Faisal, keempatnya memberikan perlawanan saat petugas mendatangi TKP. 

"Saat di TKP terjadi perlawanan, barang bukti sudah kami amankan semua di Polairud," ujar Kombes Faisal. 

Dia menolak memberikan klarifikasi saat wartawan menanyakan terkait jumlah petugas yang melakukan penembakan. Dia juga menolak memberikan klarifikasi saat ditanyakan luka-luka yang dialami ketiga korban selamat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.