Sukses

Kesaksian Tetangga Soal Terduga Teroris yang Rumahnya Digeledah Densus 88 di Sukabumi

Densus 88 antiteror angkut barang bukti dari dua rumah terduga terorisme di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.

Liputan6.com, Sukabumi - Densus 88 Antiteror menggeledah dua rumah terduga terorisme yang berlokasi di Kampung Gunung Batu, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jumat siang (27/10/2023). 

Pantauan di lokasi, belasan aparat kepolisian berseragam dilengkapi senjata mengamankan lokasi penggeledahan. Beberapa di antaranya terlihat berpakaian rompi biru bertuliskan Penyidik TPT dilengkapi masker dan sarung tangan. 

Kepala Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, Dadan Apriandani mengatakan, penggeledahan itu dilakukan di tiga tempat dengan waktu berbeda.

"Memang kejadian di tiga tempat, yang pertama tadi dekat bale sawala penggerebekannya, yang kedua tadi di sini, yang ketiga sesudah shlat Jumat ada rame-rame," kata Dadan saat ditemui di lokasi, Jumat (27/10/2023).

Dia mengungkapkan, mendapat kabar tersebut sekitar pukul 14.00 WIB karena riuh suara warga saat berkumpul. Tak lama, dia pun mendapat laporan dari aparat kepolisian terkait rencana penggeledahan.

"Saya juga belum tahu pasti ini bada Jumat sekitar jam 2 siang kedengeran ada bisik-bisik penggerebekan. Setelah itu saya sedang keluar sebetulnya sekitar jam 3 sore terus di telpon sama Kabag OPS Polres Sukabumi Kota mau ada penggeledahan rumah katanya," tutur dia.

Sebanyak dua rumah digeledah tim Densus 88 Antiteror. Sebagai kepala desa, dia pun meminta keterangan terkait latar belakang penggeledahan itu kepada tim Densus, namun tak mendapat penjelasan. Sementara, Deden telah menduga bahwa penggeledahan itu dilakukan di rumah terduga terorisme.

"Barusan densus 88 menggeledah rumah warga saya sendiri ada 2 orang, barusan juga minta keterangan dari pimpinan Densus 88 tetapi tidak memberikan keterangan, tetapi ada warga Desa Kebonpedes yang terindikasi teroris," ungkapnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keseharian Terduga Terorisme, Pedagang dan Guru Ngaji

Dadan menuturkan, dia juga ikut mengawasi jalannya proses penggeledahan rumah terduga terorisme tersebut. Dia menyebutkan, beberapa barang bukti yang diamankan di dua rumah tersebut berupa pakaian dan barang terduga pelaku.

"Ya mungkin barusan ada barang-barang bukti mungkin, ada yang dibawa juga oleh Densus 88, tadi ada sepatu, tas, buku, alat panah, ada panci. Yang keluarga satunya lagi mungkin karena kebetulan bapaknya tidak ada jadi ibunya tidak mendampingi, tapi tadi saya, ketua RT sama tokoh masyarakat mendampingi penggeledahannya," jelasnya.

Dia menuturkan, kedua warganya itu masih berusia muda. Sehari-hari mereka bekerja sebagai pedagang dan guru madrasah atau guru ngaji. Pihak desa mengaku, sosialisasi mengenai pencegahan paham anti terorisme kerap kali dilakukan.

Bahkan, dalam upaya pencegahan paham anti terorisme tersebut sampai melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam membina eks terorisme untuk tetap kembali menjaga rasa kesatuan pada tanah air, seperti melalui program usaha mandiri.

"Untuk profesinya yang satu jualan yang satunya lagi sebagai guru ngaji atau guru sekolah madrasah, untuk umurnya seumuran sekitar 25-27 tahunan. Dulu pernah juga eks-napiter di sini dapat bantuan pembinaan dari BPNT untuk membuka warung," terang dia.

 

3 dari 4 halaman

Jarang Komunikasi dengan Warga

Penghuni dua rumah yang digeledah Densus 88 Antiteror itu, diungkapkan warga jarang bersosialisasi. Hal itu dikatakan AJ (23), dia mengaku kaget karena rumah tetangganya dijaga ketat oleh aparat keamanan berseragam.

"Pas pulang ke sini kaget, kok banyak polisi jaga sampai ke pinggiran rel juga sampai sana. Memang jarang ngobrol, suka ada di sini di rumahnya, tapi jarang ketemu," kata dia.

Hal serupa juga diungkapkan warga lain, YF (42), menurutnya penghuni rumah yang digeledah itu sudah mengontrak sejak setahun lalu. YF menuturkan, tetangganya itu jarang komunikasi bersama warga sekitar. 

"Jarang ngobrol, jarang ketemu kaya sosialisasi ma warga lain. Setahunan lebih ada pindah kesini, punya anak 2 masih kecil-kecil, jaraknya deketan 2 tahun sama 3 tahun," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Polisi Benarkan Penggeledahan Densus 88 Dilaksanakan di Tiga Titik

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih membenarkan penggeledahan itu dilakukan oleh pasukan gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dari Mabes Polri.

"Terkait densus 88 yang berada di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota hari ini telah membantu dalam hal penegakan hukum dengan Densus 88 dari Mabes Polri," kata Iptu Astuti.

Astuti menerangkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lengkap mengenai penggeledahan tersebut termasuk juga area mana saja yang dijangkau oleh Densus 88. Pihaknya juga melibatkan Polres Sukabumi, dan Polres Cianjur saat melakukan pengamanan tersebut.

"Untuk hal tersebut kami tidak bisa memberikan keterangan untuk lebih jelasnya mungkin nanti pihak mabes polri yg akan menjelaskan segala sesuatunya. Betul, tadi di beberapa titik, kami Polres Sukabumi Kota beserta dibantu dengan Polres Cianjur, maupun polres di kabupaten, telah melakukan pengamanan di beberapa titik," jelasnya.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.