Sukses

Dugaan Intimidasi di Balik Perselingkuhan Istri Perwira Polisi dengan Dokter di Makassar

Ipda AH menduga istrinya yang merupakan dokter koas dipaksa oleh dokter residen untuk melakukan hal-hal yang tak senonoh.

Liputan6.com, Makassar - Kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan istri perwira polisi dengan seorang dokter di Kota Makassar, Sulawesi Selatan tengah jadi buah bibir. Betapa tidak, perwira polisi berinisial Ipda AH itu telah melaporkan istrinya sendiri, KD, ke Polda Sulsel atas dugaan perzinahan. 

Belakangan Ipda AH pun angkat bicara terkait kasus tersebut. Dia membenarkan bahwa dirinya telah melayangkan laporan ke Polda Sulsel dan Polda Sulsel sendiri tengah menyelediki kasus tersebut. 

"Memang dugaan awal seperti itu (perselingkuhan), berita itu benar," kata Ipda AH, Selasa (17/10/2023).

Fakta baru pun terungkap dari hasil penyeldikan yang dilakukan oleh pihak Polda Sulsel. Ipda AH yang menerima informasi hasil penyelidikan itu menduga bahwa istrinya yang juga seorang dokter diintimidasi oleh AW, dokter yang disebut menjadi selingkuhan istrinya itu untuk melakukan hal-hal yang tak senonoh.

"Di sisi lain saya berpandangan secara objektif perempuan itu korban dan sisi lain saya sebagai suami karena seolah-olah beritanya kemarin terlalu menyudutkan perempuannya saja. Padahal ini, fakta-faktanya lagi kita gali oleh Polda Sulsel, ternyata ada unsur-unsur pemaksaan atau penekanan dari residennya," jelasnya. 

Dia mengungkapkan bahwa kasus dugaan pemaksaan untuk melakukan hal tak senonoh yang dilakukan oleh dokter residen kepada dokter koas juga sempat terjadi beberapa bulan lalu. Hal tersebut bahkan disebut sudah menjadi tradisi di kalangan dokter yang tengah menempuh pendidikan lanjutan di Universitas Hasanuddin. 

"Karena 8 bulan lalu ada juga (kasus yang sama) dengan anak anak koas. Residen ini seniornya, sedangkan koas ini juniornya, dalam satu waktu anak-anak koas ini butuh bimbingan dari residen. Nah, hal-hal seperti itu mereka dimanfaatkan, misalnya mereka mau bertanya sesuatu ke residen tapi ada syaratnya diberikan, seperti diajak jalan," terangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lapor Polisi

Ipda AH pun menyebut bahwa dalam waktu dekat istrinya, KD, akan juga melaporkan AW ke pihak kepolisian. KD saat ini tengah berusaha menenangkan diri lantaran syok dengan kejadian yang dia alami.

"Ini saya dapatkan dari keterangan istri saya ada arahnya kesitu, kemungkinan istri saya akan membuat laporan. AW lagi kita buru, diperkosa ada unsur ancaman, penekanan dan iming-iming, kalau iming-iming memang betul dari keterangan istri saya diiming-imingi nilai yang bagus," tegasnya.

Ipda AH menduga bahwa korban dari AW tak hanya satu. Tak hanya itu, perwira polisi yang tengah menjalani pendidikan di PTIK itu juga menduga pihak fakultas di salah satu kampus ternama di Kota Makassar itu sengaja menyembunyikan kejadian ini.

Korbannya AW ini bukan hanya satu dua orang. Ada indikasi fakultas menyembunyikan dan tidak mau menindak . Istri saya ini korban, dengan seiringnya waktu akhirnya kebuka, karena yang satu ini di anastesi itu juga (korban) sistemnya sama, bahkan mereka ini berteman yang kejadian 8 bulan lalu dengan si AW, itu mereka saling kenal," jelasnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Prof dr Haerani Rasyid enggan berbicara banyak terkait apa yang diungkapkan Ipda AH ke publik. Namun dia menegaskan bahwa sejauh ini pihak fakultas tak pernah menerima laporan terkait dugaan pemerkosaan, pemaksaan maupun iming-iming seperti yang dijelaskan Ipda AH.

"Langsung ke humas saja. Yang jelas kami di fakultas tidak pernah menerima laporan apapun seperti yang dijelaskan itu," kata Haerani saat dikonfirmasi terpisah.

Terpisah Kepala Bagian Humas Universitas Hasanuddin, Ahmad Bahar mengaku menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Dia mengatakan bahwa pihak universitas baru akan mengambil langkah setelah proses hukum tuntas. 

"Kita serahkan kepada yang berwajib dulu. Tapi kita tentu telah berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi, mulai dari membentuk satgas anti pelecehan seksual," kata Bahar melalui sambungan telepon. 

3 dari 3 halaman

Awal Mula Terungkap

Ipda AH pun menyebut bahwa dalam waktu dekat istrinya, KD, akan juga melaporkan AW ke pihak kepolisian. KD saat ini tengah berusaha menenangkan diri lantaran syok dengan kejadian yang dia alami.

"Ini saya dapatkan dari keterangan istri saya ada arahnya kesitu, kemungkinan istri saya akan membuat laporan. AW lagi kita buru, diperkosa ada unsur ancaman, penekanan dan iming-iming, kalau iming-iming memang betul dari keterangan istri saya diiming-imingi nilai yang bagus," tegasnya.

Ipda AH menduga bahwa korban dari AW tak hanya satu. Tak hanya itu, perwira polisi yang tengah menjalani pendidikan di PTIK itu juga menduga pihak fakultas di salah satu kampus ternama di Kota Makassar itu sengaja menyembunyikan kejadian ini.

Korbannya AW ini bukan hanya satu dua orang. Ada indikasi fakultas menyembunyikan dan tidak mau menindak . Istri saya ini korban, dengan seiringnya waktu akhirnya kebuka, karena yang satu ini di anastesi itu juga (korban) sistemnya sama, bahkan mereka ini berteman yang kejadian 8 bulan lalu dengan si AW, itu mereka saling kenal," jelasnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Prof dr Haerani Rasyid enggan berbicara banyak terkait apa yang diungkapkan Ipda AH ke publik. Namun dia menegaskan bahwa sejauh ini pihak fakultas tak pernah menerima laporan terkait dugaan pemerkosaan, pemaksaan maupun iming-iming seperti yang dijelaskan Ipda AH. 

"Langsung ke humas saja. Yang jelas kami di fakultas tidak pernah menerima laporan apapun seperti yang dijelaskan itu," kata Haerani saat dikonfirmasi terpisah.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.