Sukses

Baru Sebulan Diresmikan, Pabrik Smelter Nikel di Sanga-Sanga Terbakar

Pabrik smelter nikel yang berlokasi di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terbakar hebat pada Rabu (11/10/2023) sore sekitra pukul 17.00 Wita.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Pabrik smelter nikel yang berlokasi di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terbakar hebat pada Rabu (11/10/2023) sore sekira pukul 17.00 Wita.

Video kebakaran hebat dengan cepat menyebar di media sosial. Dari video yang beredar api membakar lantai 4 dan 5 bangunan pabrik yang baru diresmikan pada 19 September lalu.

Dalam kebakaran itu juga dikabarkan memakan korban jiwa, yakni seorang pekerja asing berkebangsaan China mengalami luka bakar cukup serius di tubuhnya.

Lurah Pendingin, Dayat saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya kebakaran itu. Dia menyebut, kobaran api berasal dari tungku pembakaran.

Dayat menyatakan saat kejadian tidak ada bunyi ledakan, tetapi ada satu warga negara asing (WNA) asal China yang menjadi korban.

"Tidak ada bunyi ledakan. Tapi, ada satu WNA China yang mengalami luka bakar," singkat Dayat.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo saat dikonfirmasi menyebut dirinya belum mendapat laporan. "Saya belum dapat laporan," jawabnya melalui pesan singkat WhatsApp pribadinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Sebulan Diresmikan

Untuk diketahui, pabrik smelter nikel ini belum sebulan diresmikan Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Perusahaan pengelola smelter nikel itu yakni PT Kalimantan Ferro Industri (KFI), dan merupakan pabrik smelter nikel pertana di Kaltim.

Didirikan pada 26 November 2021, KFI resmi berdiri setelah UU No 03 tahun 2020 tentang Perubahan atas UU No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

KFI menandatangani kontrak Perjanjian jual-beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PLN Persero sebesar 800MW pada tanggal 31 Desember 2021 yang menjadi milestone utama pembangunan projek ini berjalan.

Dengan penggunaan listrik full dari PLN, KFI tidak membangun Pembangkit Tenaga Listriknya sendiri dan lingkungan sekitar KFI akan lebih terjaga.

Dari awal peletakan batu pertama pada 25 Januari 2022, KFI sekurangnya telah menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 5 Triliun sampai saat ini.

Di mana pelaporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada quartal 2-2023 yang tercatat kemarin berjumlah Rp 2,7 triliun.

Terkait dengan penggunaan tenaga kerja lokal, sedikitnya ada 1.700 tenaga lokal telah bekerja di KFI, dan perekrutan masih aktif berjalan dengan melampaui 6 Kelurahan dan 2 Kecamatan di sekitar Palaran dan Samarinda Kota.

Adapun tenaga kerja asing berjumlah kurang dari 250, dengan fokus pembangunan pabrik, dan menyisakan managerial level setelah pabrik beroperasi.

PT KFI saat ini telah memiliki Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan (SKKL) dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

PT KFI mulai melakukan penyambungan listrik GI PLN pada tanggal 30 Agustus 2023, sekaligus menandai commissioning tahap pertama.

PT KFI juga memperkenalkan teknologi RKEF baru yang lebih ramah lingkungan, mengingat sebenarnya hanya 2 (dua) line yang baru bisa beroperasi dari 18 (delapan belas) line yang akan didirikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini