Sukses

5 Fakta Gempa Bumi yang Wajib Diketahui

Gempa bumi terjadi ketika ada pergeseran atau pelepasan tektonik plates di bawah permukaan bumi

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi adalah peristiwa alam yang terjadi ketika terjadi pelepasan energi dalam bentuk gelombang seismik di bawah permukaan bumi. 

Energi ini merambat dalam semua arah, menyebabkan getaran atau goncangan di permukaan bumi. 

Gempa bumi terjadi ketika ada pergeseran atau pelepasan tectonic plates di bawah permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang terakumulasi selama bertahun-tahun akibat pergerakan lempeng tektonik. 

Ketika tekanan ini dilepaskan, energi seismik dilepaskan, menyebabkan goncangan di permukaan bumi.

Gempa bumi adalah peristiwa alam yang bisa sangat mengerikan dan membuat panik. Ini adalah tanggapan alami ketika kita merasakan goncangan dan merasa ketidakpastian. 

Salah satu alasan utama gempa bumi membuat panik adalah ketidakpastian. Kita tidak pernah tahu kapan, di mana, atau seberapa kuat gempa akan terjadi. 

Perasaan tidak bisa mengontrol situasi ini dapat menyebabkan ketakutan. Selain itu, potensi kerusakan fisik dan kerugian harta benda juga memicu kecemasan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis Gempa Bumi

Terdapat beberapa jenis gempa bumi berdasarkan sumbernya dan karakteristiknya:

Gempa Tektonik

Ini adalah jenis gempa yang paling umum terjadi. Terjadi akibat pergeseran atau tumbukan antara lempeng tektonik. 

Gempa ini dapat memiliki kekuatan yang sangat besar dan seringkali disertai dengan kerusakan yang signifikan.

Gempa Vulkanik

Gempa ini terkait dengan aktivitas vulkanik. Ketika magma naik ke permukaan dalam sebuah gunung berapi, ini dapat menyebabkan goncangan di sekitar wilayah tersebut. 

Gempa vulkanik sering menjadi pertanda erupsi vulkanik yang akan datang.

Gempa Luncur (Fault-Slip Earthquake)

Jenis gempa ini terjadi ketika ada pergeseran pada sesar atau retakan di dalam kerak bumi. Pergerakan ini terjadi secara mendadak dan melepaskan energi seismik.

Gempa Dalam (Deep Earthquake)

Gempa ini terjadi di kedalaman yang signifikan di bawah permukaan bumi. Seringkali terkait dengan zona subduksi di mana lempeng tektonik menyusup satu sama lain. 

Gempa dalam ini bisa memiliki dampak yang kuat di permukaan.

Gempa Runtuhan (Collapse Earthquake)

Terjadi ketika ada runtuhannya struktur bawah tanah seperti gua atau tambang tambang. Gempa ini biasanya memiliki daerah pengaruh yang lebih terbatas.

Gempa Tekanan (Explosion Earthquake)

Jenis gempa ini disebabkan oleh peledakan bahan peledak, seperti yang digunakan dalam penggalian tambang atau uji nuklir. Meskipun tidak alamiah, gempa ini dapat menyebabkan kerusakan besar.

Gempa Susulan (Aftershock)

Gempa susulan adalah gempa bumi yang mengikuti gempa besar sebelumnya. Mereka terjadi karena penyesuaian tanah setelah gempa utama dan dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan setelah gempa utama.

Mengenali jenis-jenis gempa ini dan memahami sebab-sebabnya penting untuk memitigasi risiko dan mempersiapkan diri dalam menghadapi gempa bumi. 

Peningkatan pemahaman tentang gempa dapat membantu melindungi kehidupan dan harta benda kita.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini