Sukses

Sejumlah Kader Dituding 'Bermain' BBM Bersubsidi di Riau, Ini Langkah Partai Demokrat

Sejumlah kader Partai Demokrat melaporkan akun Tiktok @hauskeadilann ke Polda Riau karena tudingan anggota 'bermain' BBM bersubsidi.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebuah video di akun Tiktok @hauskeadilann dengan narasi anggota DPR Muhammad Nasir, Wakil Bupati Indragiri Hilir Syamsudin Uti, dan anggota DPRD Aswan "bermain" Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi viral. Akun ini membuka narasi video 'Jual Beli BBM Subsidi Dengan Harga Industri Oleh Anggota DPR RI'.

Akun ini menyebut Nasir menggunakan jabatan politiknya sebagai anggota DPR hanya untuk melindungi kepentingan bisnis kelompok, bukan rakyat. Nasir disebut punya kedekatan dengan Syamsudin Uti dan Aswan, keduanya merupakan kader Partai Demokrat.

 

Akun ini menyebut Nasir bersama Syamsudin Uti dan Aswan melakukan penyelewengan BBM bersubsidi untuk dijual dengan harga industri ke sejumlah perusahaan. Aksi ini, disebut akun tadi, secara terang-terangan dilakukan.

Ketiganya disebut menggunakan sebuah truk tangki tua mengambil BBM bersubsidi ke SPBU melalui mesin nozel.

"Sementara itu rakyat hanya meratapi kelangkaan BBM," lanjut akun tadi.

Terkait video ini, Nasir, Syamsudin Uti, dan Aswan sudah membuat laporan ke Polda Riau. Ketiganya menyatakan akun itu telah melakukan pencemaran nama baik.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fitnah Terhadap Demokrat

Nasir juga membawa petinggi Pertamina ke Polda Riau untuk meluruskan yang diceritakan oleh akun tersebut. Polda Riau diharap cepat menangkap pembuat video di akun tersebut.

"Kami ingin tahu siapa yang membuat, ditangkap, diungkap dan membersihkan nama baik saya," kata anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat itu, Selasa petang, 19 September 2023.

Nasir menyebut tidak punya kepentingan dengan SPBU yang disebut dalam akun itu. Pasalnya soal regulasi distribusi ada di pihak Pertamina.

"Kami keberatan, apalagi kami kader Demokrat ditugaskan bersama-sama dengan masyarakat," ucap Nasir.

Sewaktu melapor, Nasir membawa anggota Komisi III DPR yang juga Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Hinca Panjaitan, ke Polda Riau.

"Yang disebut dalam Tiktok itu kader kami, Demokrat semua, dan tentu ada Pertamina di situ, sudah dibantah oleh Pertamina," kata Hinca.

Hinca mengaku telah melihat video Tiktok itu dan yakin hal tersebut merupakan fitnah. Video itu sudah menyangkut nama besar Demokrat sehingga pihaknya tidak ingin hal tidak benar sampai ke publik.

"Yang nonton sudah 300 ribu, ini kerugian bagi partai kami disaat tahun politik," jelas Hinca.

Hinca menyatakan ada niat jahat dari pembuat video, baik secara pribadi kader ataupun nama partai. Dengan demikian jalur hukum merupakan hal yang harus ditempuh.

"Karena ini negara hukum, makanya saya sampai ke Polda," kata Hinca.

3 dari 3 halaman

Diberi Waktu Singkat

Bagi polisi, sambung Hinca, kasus ini bukan perkara sulit. Dia pun meminta kasus ini terungkap dengan cepat, paling tidak 7 hari.

"Atau 3 hari sudah terbongkar, selesai, kami ingin tahu pelakunya karena ini kejahatan luar biasa kepada partai kami, menghancurkan nama baik partai dan pribadi," tegas Hinca.

Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar yang turut ke Polda Riau menyatakan tidak ada pelanggaran di 3 SPBU tersebut.

"Terkait Tiktok sudah konfirmasi, tidak benar karena SPBU yang dituduhkan sudah sesuai regulasi, kami merasa dirugikan juga," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini