Sukses

Mencermati Gerilya Gubernur Kepri ke Warga Pulau Rempang

Mengaku ingin mendengarkan aspirasi warga, meskipun selama ini warga sudah berulangkali menyampaikan aspirasinya.

Liputan6.com, Batam - Usai bentrokan petugas keamanan bersenjata dengan warga Pulau Rempang dan Galang, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diam-diam tanpa pemberitahuan muncul di kediaman tokoh Kekerabatan Masyrakat Adat Tempatan (Keramat) di Pulau Rempang.

Kedatangan Gubernur Kepri Ansar Ahmad ke kediaman Ketua Keramat Gerisman Ahmad tanpa pengawalan. Ia hanya didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo dan Anggota DPRD Kepri Rizky Faisal.  

Ansar Ahmad mengaku hendak mendengarkan aspirasi warga. Juga untuk mendiskusikan jika ada solusi lain.

"Bahas solusi, nanti kita diskusikan dulu," kata Ansar.

Sebelum terjadi bentrokan, warga Pulau Rempang dan Galang sudah berulangkali menyampaikan aspirasinya. Melalui DPRD kota Batam, bahkan sampai mengadu ke Komnas HAM. Meski demikian Gubernur Kepri tetap mengaku ingin mendengarkan aspirasi warga.

"Keinginan pemerintah, investasi bisa berjalan masyarakat dapat memahami, kita akan mendorong investasi maksimal sehingga bisa menyejahterakan," kata Ansar.

Ansar menyampaikan bahwa usulan dan aspirasi akan dibahas di derah, yang menurutnya jika permasalahan ini dibawa ke pemerintah pusat, menunjukkan kalau daerah tidak bisa menyelesaikan. 

"Malu juga kita harus ke pusat. Ada Gubernur ada Badan Pengusaha (BP) Batam yang memiliki kekuasan penuh," kata Ansar.

Kedatangan Ansar ke Pulau Rempang  tak diketahui warga. Warga juga mengaku heran dengan pernyataan Ansar Ahmad.

"Kenapa datang diam-diam dan mengaku akan dibahas di daerah? Berarti selama ini kami berteriak-teriak tak didengarkan? Jika sejak awal kami protes langsung dibahas kan tak perlu ada bentrokan. Ini aneh," kata salah satu warga.

Warga juga menyesalkan sikap pemerintah yang memeriksa siapapun yang hendak ke Pulau Rempang. Langkah itu jelas mengusik ketenangan warga yang selama ini damai.

Pemeriksaan pengunjung Pulau Rempang dan Galang diberlakukan kepada siapapun termasuk warga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini