Sukses

Uniknya Desa Wisata Bubohu Bongo di Perbukitan Gorontalo, Ada Pesantren Alam

Selain alamnya yang indah, desa ini juga dikenal dengan tradisi upacara walima.

Liputan6.com, Gorontalo - Desa Wisata Bubohu Bongo merupakan salah satu desa wisata unik di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Sulawesi Utara. Desa ini diapit oleh dua bentang lahan.

Dua lahan yang mengapit Desa Wisata Bubohu Bongo adalah sebuah bukit karst besar yang biasa disebut Gunung Tidur dan hamparan Teluk Tomini. Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, nama bongo diambil dari bahasa Gorontalo dari buah kelapa.

Masyarakat Desa Wisata Bubohu Bongo sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Selain alamnya yang indah, desa ini juga dikenal dengan tradisi upacara walima.

Tradisi tersebut dilaksanakan setiap perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi tersebut, masyarakat akan mengarak kue kolombengi ke masjid.

Kue tersebut nantinya akan dibagi kepada masyarakat yang hadir. Bahkan, pengunjung dapat dengan mudah menemukan replika kue yang menjadi hiasan dan ciri khas desa.

Saat berkunjung ke Desa Wisata Bubohu Bongo, pengunjung akan disambut oleh sekumpulan burung dara yang cantik. Uniknya, pengunjung yang datang harus memasukkan kelereng yang sudah disediakan ke sebuah kotak yang berfunhsi untuk menghitung jumlah pengunjung.

Selain itu, masyarakat Desa Bongo juga terkenal religius dan sangat kental dengan nilai-nilai agama Islam. Di desa ini terdapat Pesantren Alam Bubohu yang didirikan oleh Yosep Tahir Ma’ruf atau yang lebih dikenal dengan nama Yotama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesantren Alam

Pesantren alam merupakan pesantren yang santrinya adalah tumbuhan, hewan, dan benda mati di sekitarnya. Pengunjung juga bisa berinteraksi dengan burung-burung dara yang selalu menyambut ramah pengunjung di pesantren ini.

Bukan itu saja, di sini juga terdapat Wombohe (pondok) khas Bongo dengan kolam renang yang jernih. Pada bagian bawah pondok terdapat ruang terbuka yang biasanya digunakan untuk bercengkerama sambil menikmati udara segar. Adapun bagian atas tempat tersebut digunakan untuk beristirahat.

Selain itu, juga terdapat fosil-fosil kayu berusia jutaan tahun di Bongo. Fosil ini adalah guratan perjalanan alam Gorontalo.

Berbagai keunikan yang dimiliki Desa Wisata Bubohu Bongo sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tak hanya sebagai destinasi wisata, desa ini juga bisa menjadi sarana edukasi untuk menambah wawasan tentang adat dan sejarah masyarakat Gorontalo.

(Resla Aknaita Chak)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini