Sukses

Jaga Budaya Melayu, Polisi di Riau Cari Bibit Atlet Sepak Takraw ASEAN Games

Turnamen sepak takraw Kapolda Riau Cup dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara telah usai dan bibit atlet sudah ditemukan untuk dipoles agar bisa bertanding di ASEAN Games.

Liputan6.com, Pekanbaru - Rangkaian peringatan Hari Bhayangkara di Polda Riau telah usai. Ragam kegiatan kemanusiaan dan olahraga sudah dilaksanakan, termasuk juga dengan Turnamen Sepak Takraw di Gedung Olahraga Purna MTQ Pekanbaru.

Turnamen sepak takraw Bhayangkara ditutup oleh Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, Sabtu malam, 1 Juli 2023. Takraw sebagai permainan dari budaya melayu diharap membawa nama harum nama Riau.

Pertandingan seru dihadirkan tim dari Kabupaten Siak dengan Rokan Hulu (Rohul). Masing-masing atlet unjuk kebolehan sehingga mengundang decak kagum dari Iqbal dan pejabat Polda Riau lainnya yang hadir.

"Rohul dan Siak sama-sama juara tapi namanya pertandingan harus ada yang menang dan kalah," kata Iqbal, Sabtu malam, 1 Juli 2023.

Adanya turnamen ini berawal dari diskusi pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Riau. Iqbal setuju mengadakan turnamen, bertepatan dengan Hari Bhayangkara, untuk mencari atlet berbakat.

Selama ini, atlet sepak takraw dari Riau selalu membawa nama harum bangsa Indonesia. Tidak hanya sekelas pekan olahraga nasional tapi sampai ke ASEAN Games di China.

"Momentum Hari Bhayangkara memotivasi kembali, sekalian mencari atlet-atlet terbaik," ucap Iqbal.

Tidak berhenti di turnamen, atlet juara sudah diminta Iqbal kepada PSTI agar dipoles lagi. Harapannya bisa membawa dan mempertahankan sepak takraw sebagai cabang olahraga unggulan di internasional.

"Targetnya atlet dari Riau mendunia, kenapa tidak, tadi saya lihat potensinya luar biasa," ujar Iqbal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setiap Tahun

Iqbal menyatakan bahwa Polri, TNI dan Pemerintah Provinsi Riau saling bahu membahu melestarikan budaya melayu. Salah satunya dengan sepak takraw yang sudah menjadi permainan rakyat di Bumi Lancang Kuning.

"Polda Riau hadir di tengah masyarakat untuk kemajuan," imbuh Iqbal.

Turnamen serupa akan dilaksanakan lagi tahun depan mengingat adanya piala bergilir Polda Riau. Tujuannya tetap sama yaitu selain melestarikan budaya melayu juga mencari bibit atlet sepak takraw.

"Tahun depan ada lagi, piala bergilir, yang menarik pialanya, besar," seloroh Iqbal.

Sebagai informasi, Polres Siak berhasil keluar sebagai pemenang dan memperoleh piala bergilir Kapolda Riau Cup serta uang tunai sebesar Rp10 juta.

Kemudian juara kedua berhasil di raih tim perwakilan Polres Rohul, disusul juara ketiga diraih tim perwakilan dari Polres Bengkalis dan harapan 1 diraih tim perwakilan dari Polres Indragiri Hilir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.