Sukses

Nestapa Peternak di Kuansing karena Ulah Sapi Ngorok, Harga Kerbau Terjun Bebas

Peternak di Kabupaten Kuansing harus berhadapan dengan virus sapi ngorok sehingga membuat kerbau mati mendadak dan ratusan lainnya dijual murah untuk dibantai.

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa bulan menjelang Lebaran Idul Adha, peternak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) harus berhadapan dengan penyakit Septicaemia epizootica (SE) atau sapi ngorok. Ratusan kerbau terpaksa dijual murah.

Sapi ngorok membuat kerbau mati mendadak di Kabupaten Kuansing. Hingga kini ada 10 ekor kerbau mati setelah terinfeksi virus yang sebelumnya terdeteksi di Kabupaten Kampar itu.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman menyebut sudah menurunkan tim ke Kabupaten Kuansing. Petugas membawa 2.000 dosis vaksin agar kematian kerbau tidak bertambah.

"Ratusan ekor terpapar sapi ngorok, 10 ekor mati," kata Herman, Selasa siang, 9 Mei 2023.

Herman menjelaskan, virus sapi ngorok membuat harga kerbau di Kabupaten Kuansing terjun bebas. Ratusan kerbau terpaksa dijual murah karena peternak tak ingin kerugian bertambah akibat kerbau mati mendadak.

Jika biasanya harga per ekor bisa mencapai Rp20 juta atau lebih menjelang Lebaran Idul Adha, kini peternak melepas kerbau dengan harga Rp4 juta.

"Dijual untuk disembelih daripada kerbau mati," jelas Herman.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Dikonsumsi?

Herman menjelaskan, daging kerbau terinfeksi sapi ngorok masih bisa dikonsumsi. Virus ini disebut hanya menginfeksi ternak tapi tidak manusia.

"Kasihan peternak yang terpaksa menjual murah hingga Rp4 juta per ekor, kerbau terpaksa disembelih," terang Herman.

Herman berharap peternak mau kerbaunya divaksin. Petugas sudah dikirim memberikan vaksin karena kerbau terinfeksi sapi ngorok masih bisa sembuh.

"Petugas memberikan vaksin di daerah Benai, Pangean, Basrah, dan Sentajo Raya, vaksin bisa menyembuhkan," imbuh Herman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.