Sukses

Jadi Ciri Khas Lebaran Idul Fitri di Tanah Air, Ternyata Ini Asal Usul Ketupat

Hari Raya Idul Fitri di Indonesia sangat identik dengan kehadiran beberapa makanan tertentu. Diantaranya adalah ketupat yang sering menjadi teman untuk makan opor ayam dan kuahnya.

Liputan6.com, Bandung - Hari Raya Idul Fitri di Indonesia sangat identik sekali dengan kehadiran beberapa makanan tertentu. Di antaranya adalah ketupat yang sering menjadi teman untuk makan opor ayam dan kuahnya.

Hampir di setiap rumah di masyarakat Indonesia ketika merayakan lebaran pasti menyediakan ketupat. Hal ini sudah menjadi tradisi dan juga menu wajib yang selalu hadir ketika momen Idul Fitri.

Namun, kita pun sering bertanya-tanya darimana asal usul Ketupat itu sendiri sampai bisa menjadi makanan wajib lebaran. Melansir dari Merdeka.com ketupat mempunyai sejarah yang unik dan erat kaitannya dengan masuknya agama Islam ke wilayah Nusantara.

Saat itu tradisi ketupat diperkenalkan oleh Raden Mas Sahid atau akrab disebut dengan Sunan Kalijaga. Saat itu ketupat sendiri sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya Jawa namun ketika menyebarkan agama Islam agar mudah diterima Sunan Kalijaga menggunakan strategi akulturasi tradisi Ketupat dengan Islam.

Sunan Kalijaga memperkenalkan bakda lebaran dan bakda ketupat kepada masyarakat sekitar. Bakda ketupat tersebut dilaksanakan seminggu setelah umat Islam melaksanakan puasa sunah di bulan Syawal.

Saat itu, perayaan bakda ketupat disusul dengan bakda lebaran yang mirip dengan perayaan Idul Fitri, tetapi orang-orang saat itu menyebutnya dengan lebaran kecil. Adapun filosofi dari ketupat sendiri dalam bahasa Jawa disebut dengan kupat atau ngaku lepat.

Maknanya sendiri mempunyai arti ‘saling mengaku salah’ yang di mana menjadikan ketupat sejalan dengan budaya lebaran. Budaya lebaran yang menjadi momen untuk saling memaafkan serta mengakui kesalahan dengan tulus.

Bahkan, anyaman dari ketupat juga mempunyai simbol seperti jalan hidup dari manusia yang dimana setiap manusia pasti mempunyai permasalahan. Seperti anyaman ketupat yang mempunyai lika-liku tersendiri.

Daun kelapa muda yang digunakannya pun mempunyai makna bagaikan sifat manusia yang mudah dibentuk, lentur, dan kondisinya yang masih baik. Sehingga secara filosofis sifat manusia tersebut bisa diarahkan, dididik, agar hidupnya bisa menjadi baik.

Maka dari itu, ketupat yang mempunyai makna simbolis tersebut diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Sehingga, sampai saat ini masih menjadi tradisi yang melekat di antara masyarakat Indonesia dan masih dipertahankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini