Sukses

Kue Asida, Kuliner Ramadhan di Ambon yang Berasal dari Timur Tengah

Meski berkembang dan menjadi kuliner Ambon, kue ini bukan kuliner asli dari Maluku.

Liputan6.com, Ambon - Kue asida merupakan salah satu kuliner Ramadan khas Ambon, Maluku. Kudapan ini banyak diburu sebagai takjil atau menu berbuka puasa yang cukup popuker.

Kue asida atau Asidah diproduksi secara turun temurun oleh masyarakat Ambon. Meski berkembang dan menjadi kuliner Ambon, kue ini bukan kuliner asli dari Maluku.

Kue asida berasal dari kuliner Arab yang kemudian disesuaikan dengan cita rasa dan lidah penduduk lokal. Namun, cara pembuatan kudapan ini tetap dipertahankan seperti resep aslinya dari negara Timur Tengah tersebut.

Kuliner Ramadhan khas Ambon ini terbuat dari tepung gandum, air, gula pasir, mentega dan rempah-rempah. Rempah yang digunakan adalah bubuk kayu manis dan kapulaga yang menjadi ciri khas kuliner Ambon.

Cara pembuatan kue asidah juga cukup mudah. Pertama masukan bahan-bahan pembuatan kue ini. Lalu, panaskan hingga mendidih selama 3- 5 menit.

Selagi panas, masukkan mentega dan aduk hingga mencair dan dinginkan. Setelah dingin, saring air tersebut dan campurkan dengan terigu dan aduk hingga rata.

Panaskan kuali atau panci, tuang adonan tersebut. Masak dengan api yang kecil. Aduk terus agar adonan tidak gosong sampai teksturnya menjadi kental seperti dodol. Agar memudahkan dalam mengaduk, sebaiknya menggunakan sendok kayu.

Lalu bentuk adonan seperti gunung. Bagian tengahnya dibentuk menyerupai lubang. Kemudian tuangkan mentega cair ke dalam lubang tersebut. Tekstur serta cita rasa kue pun menjadi lebih unik. Teksturnya kenyal, lembut dengan rasa manis di seluruh lapisannya menyerupai dodol.

Campuran bubuk kapulaga dalam adonan memberikan aroma khas dan sensasi hangat ketika dinikmati. Rasa kue asida yang begitu manis membuat masyarakat Maluku kerap menghidangkannya dengan secangkir kopi panas atau teh tawar hangat.

Di Kota Ambon, kue ini mudah dijumpai di kedai takjil sepanjang jalan Kota Maluku. Kue Asida biasanya dijual dengan harga relatif terjangkau, mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 7.000 per buah. Selain terkenal sebagai takjil, kue asida juga biasanya dihidangkan sebagai makanan penutup pada berbagai acara.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.