Sukses

Batik Ciprat Karya Siswa SMKN Jatipuro Curi Perhatian Pasar Jerman

SMK Negeri Jatipuro memiliki hasil karya berupa batik ciprat, sesuai dengan namanya batik ciprat sistem pengerjaannya dengan diciprat-cipratkan ke kain.

Liputan6.com, Karanganyar - Batik ciprat karya orisinil siswa-siswi SMK Negeri Jatipuro, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) menuai perhatian masyarakat. Bahkan kini, batik ciprat itu diminati masyarakat Jerman.

Batik ciprat itu mulai dibuat pada November 2022 lalu dan sudah dipesan hingga ke luar Kabupaten Karanganyar, bahkan hingga ke negara Jerman.

Dengan bahan premium dan motif yang unik batik ciprat langsung bisa diterima dan diminati masyarakat luas, terlebih harganya yang ramah kantong semakin membuat batik ini semakin banyak dipesan.

Kepala Sekolah SMKN Jatipuro, Sri Eka Lelana menyebut batik ciprat diinisiasi oleh guru mata pelajaran PKKWU (produk kreatif dan kewirausahaan) yang menerima challenge untuk memberikan kreativitas yang bisa dijadikan identitas dari SMK Negeri Jatipuro.

Dari challenge tersebut dua guru berhasil menciptakan karya unik berupa batik ciprat, dan rupanya tak hanya unik inisiasi tersebut membuat pasar batik dari liuar daerah tertarik memesan dari sekolah mereka.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendukung UMKM Daerah

"Berawal dari challenge kepada guru mata pelajaran PKKWU dan dua guru Bu Hasti dan Bu Lestari berhasil menciptkan ide batik ciprat. Batik ciprat mulai diproduksi dan menerima pesanan sejak Oktober 2022," kata Sri Eka kepada Liputan6.com saat disambangi ketika proses pembuatan bati ciprat, di Karanganyar, Kamis (23/2/2023).

Sri Eka menyebut, ide membuat batik ciprat itu akhirnya dijadikan salah satu ciri khas atau identitas dari sekolah mereka, terlebih dalam mata pelajaran mereka ada tata busana. Sehingga ia mengaku batik ciprat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran tersebut.

Usai menciptakan karya batik ciprat mereka juga melakukan promosi melalui media sosial, dan karya mereka rupanya bisa diterima masyarakat terlihat banyaknya intansi pemerintahan dan juga perusahaan yang memesan bayik ciprat buatan siswa-siswi SMK Negeri Jatipuro itu.

"Batik ciprat bisa diterima oleh pasar, dibuktikan dengan kualitas premium. Pemkab Wonogiri sudah memesan batik ciprat ini sudah hampir 300 potong dipesan. Bupatinya (Joko Sutopo) juga sudah pesan untuk pribadi," tutu dia.

3 dari 3 halaman

Bahan Premiun Harga Ramah Kantong

Menurutnya, sejak Oktober 2022 hingga februari 2023 pesanan batik ciprat yang sudah selesai dan masih dalam pengerjaan sudah mencapai 1.000 lebih batik yang rata-rata dipesan dengan ukuran tiga meter. 

Bahkan, karya SMK Negeri Jaripurno tersebut sudah dikirim hingga negara Jerman. Sri Eka menuturkan, berawal dari postingan di sosial media tentang batik ciprat ada salah satu keluarga melihat dan tertarik dengan karya buatan itu yang langsung memesan untuk seluruh keluarganya.

"Kita juga sudah mengirim ke Jerman, ada satu keluarga memesan batik ciprat. Awalnya cuma melihat dari postingan guru di sini yang mempromosikan batik ini," ucap Sri Eka.

Sekolah dengan siswa 1.060 siswa yang memiliki jurusan akutansi dan keuangan lembaga, jurusan tata busana, dan teknik kendaraan ringan atau otomotif itu berada di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Saat ini, siswa-siswi jurusan tata busana tengah mengerjakan pesanan dari beberapa hotel di Solo, Palur, beberapa sekolah di Karanganyar, Wakil Bupati Karanganyar, Puskesmas Sukoharjo, bahkan salah satu universitas di Kabupaten Sukoharjo memesan batik ciprat tersebut. 

Sri Eka berharap dengan adanya karya batik ciprat ini bisa membantu khususnya siswa-siswi sekolah tersebut ketika mereka sudah lulus bisa menjadi salah satu bekal untuk membuka UMKM.

"Nanti setelah lulus anak-anak bisa membuat UMKM yang bisa membantu perekonomian keluarga, lebih baik lagi bisa mendukung upaya pemerintahan daerah melalui batik ciprat," kata dia. 

Sementara itu, saat ini SMK Negeri Jatipurno baru bisa menerima pemesaan melalui sistem pre-order, lantaran permodalan yang belum banyak dimiliki. Dengan sistem pre-order sekolah akan membuatkan pesanan sesuai modal yang mereka miliki, dan hasil dari penjualan batik ciprat tersebut menjadi kas sekolah. 

Untuk diketahui, tak hanya membuat batik ciprat SMK Negeri Jatipurno itu juga membuat pesanan kebaya, tas, dan lainnya yang berbahan dasar batik ciprat. Hasil karya anak didik sekolah tersebut sangat bagus dan terlihat mewah dengan corak batik ciprat yang unik.

Batik ciprat dijual dipasaran muai harga Rp100 ribu hingga Rp150 per lembarnya, atau bisa dijual dengan harga Rp50 ribu per meternya. Para pemesan juga bisa memilih warna dan corak sesuai keinginan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.