Sukses

Pos Indonesia Melakukan IPO pada 2025, Apa Itu IPO?

PT Pos Indonesia (Persero) mengumumkan rencananya untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Pos Indonesia Endy PR Abdurrahman mengatakan bahwa Pos Indonesia berencana untuk IPO dua tahun mendatang.

Liputan6.com, Bandung - PT Pos Indonesia (Persero) mengumumkan rencananya untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Pos Indonesia Endy PR Abdurrahman mengatakan bahwa Pos Indonesia berencana untuk IPO dua tahun mendatang.

PT Pos Indonesia juga mempunyai empat portofolio bisnis mengenai jasa keuangan, jasa kurir, jasa logistik, hingga jasa properti. Adapun portofolio tersebut juga didukung oleh tiga anak perusahaan PT Pos Finansial Indonesia, PT Pos Logistik Indonesia, dan PT Pos Properti Indonesia.

Tidak hanya ketiga anak perusahaan tersebut Pos Indonesia juga mempunyai aset properti mulai dari tanah sekitar 3 juta meter persegi dengan bangunan seluas 750 ribu meter persegi dan aset properti yang ada tersebar pada 3.000 titik kota-kota besar di seluruh Indonesia.

PT Pos Indonesia juga mempunyai dua badan afiliasi yaitu Dapenpos yang memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Dapensi Trio Usaha (DPU) dan PT Dapensi Dwi Karya (DKK). Serta afiliasi yang kedua merupakan Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI).

Apa Itu IPO?

Melansir dari Merdeka.com, IPO atau Initial Public Offering merupakan sebuah proses ketika perusahaan melakukan penawaran saham perdana mereka kepada publik. Adapun tujuan dari IPO adalah untuk bisa mendapatkan dana segar yang dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnis, modal ekspansi, membiayai bisnis perusahaan dan lain-lain.

Adapun perusahaan yang membuka penawaran tersebut kepada publik dan investor tertarik akan membantu perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal dan mengembangkan serta memajukan bisnis dari perusahaan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini