Sukses

Kiat Ibu-Ibu di Balikpapan Sulap Barang Bekas Jadi Bernilai Ekonomis

Untuk meningkatkan perekonomian warga, dua kelompok Ibu-ibu di Balikpapan mengubah barang bekas menjadi bernilai rupiah.

Liputan6.com, Balikpapan - Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, berbagai upaya dilakukan warga saat ini. Salah satunya dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang didaur ulang kembali sehingga menjadi barang yang bernilai jual.

Seperti yang dilakukan oleh dua kelompok masyarakat di wilayah Balikpapan Barat ini. Salah satunya kelompok TPST 3R Masa Sejati yang saat ini memproduksi berbagai macam barang dari sisa kain bekas atau kain perca. Di mana kain perca tersebut diubah menjadi boneka dan gantungan kunci yang cantik dan bernilai ekonomis. Apalagi di lokasi Balikpapan kebanyakan kain perca dibuang begitu saja oleh para pelaku konveksi.

Sementara kelompok lainnya yakni Mario Jela memanfaatkan minyak sisa penggorengan atau minyak jelantah untuk dibuat menjadi pengharum ruangan berbentuk wax sachet.

Untuk menambah pengetahuan para anggota kelompok serta melihat potensi ini, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mendatangkan salah satu pelaku UMKM kain perca di Balikpapan Lily Handayani, untuk memberikan pelatihan kepada kelompok masyarakat tersebut.

Praktik pembuatan wax sachet maupun pengolahan kain perca memperoleh respons yang cukup positif, terlihat dari antusias peserta. Tak segan beberapa peserta meminta untuk tetap melanjutkan pembuatan boneka dari kain perca dan membawa bahan untuk dibawa pulang agar dapat melanjutkannya di rumah.

Ketua TPST 3R Masa Sejati, Mulyanto mengatakan pelatihan ini tak berhenti pada pelatihan ini saja. Kegiatan akan berlanjut dengan pelatihan pemanfaatan plastik limbah produk seperti plastik mie instan atau minuman instan dan detergen.

“Setelah pelatihan ini, ibu-ibu bisa mempraktikkan di rumah masing-masing karena barang-barang yang dibutuhkan sangat mudah dijumpai,” katanya.

Apalagi barang-barang ini nantinya dapat dijual ke pasaran dan mendapatkan nilai rupiah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minimalisir Sampah ke Lingkungan

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR KPI PT KPI Unit Balikpapan, Ely Chandra Peranginangin mengatakan, program yang dilaksanakan ini sepenuhnya merupakan inisiasi dari mitra binaan PT KPI Unit Balikpapan. Di mana kedua kelompok tersebut merupakan binaan mereka.

Pelatihan ini kata Chandra, selain memberikan manfaat bagi masyarakat luas, juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri para anggota mitra binaan.

"Melalui kegiatan pelatihan kain perca dan pemanfaatan minyak jelantah menjadi pengharum ruangan ini kami harap dapat memberikan pengetahuan baru bagi para peserta. Bahan-bahan dan cara pembuatan yang sederhana dapat dengan mudah dipraktikkan sendiri di rumah masing-masing," ungkapnya, Senin (7/11/2022).

Kegiatan ini juga diikuti oleh ibu-ibu warga Kelurahan Margasari dan perwakilan siswi dari yayasan Ibnu Khaldun. Dihadirkannya Lily Handayani karena merupakan salah satu UMKM binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan sejak kurang lebih tiga tahun lalu. Karyanya yang dibuat dari kain perca dan limbah plastik lainnya telah malang melintang mengikuti berbagai pameran baik lokal maupun nasional.

"Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya meminimalisir terbuangnya sampah ke lingkungan. Sampah rumah tangga maupun industri sebetulnya mampu dikelola dan memiliki nilai ekonomi. Pengolahan wax sachet maupun kain perca ini dapat dilakukan sendiri dengan alat-alat yang sering dijumpai di sekitar," tandas Chandra.

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini