Sukses

Bahaya, Tutup Drainase di Palembang Sering Dicuri

Di Jalan Kapten A Rivai Palembang Sumsel. Tutup drainase kerap dicuri oleh para pelaku, sehingga mengancam keselamatan jiwa para pejalan kaki.

Liputan6.com, Palembang - Kasus pencurian fasilitas publik di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), masih terjadi. Salah satu aksi kriminal yang kerap terjadi yakni pencurian fasilitas drainase di beberapa ruas Kota Palembang.

Seperti salah satunya di Jalan Kapten A Rivai Palembang Sumsel. Tutup drainase kerap dicuri oleh para pelaku, sehingga mengancam keselamatan jiwa para pejalan kaki.

Amrullah (28), warga Jalan Kapten Anwar Sastro Palembang mengatakan, dia sering melintas di Jalan Kapten A Rivai Palembang, dan sering melihat tutup drainase hilang.

“Saya khawatir kalau pas hujan deras seperti seminggu terakhir ini, para pejalan kaki akan terperosok jika melintas di jalan ini. Apalagi banjir hingga selutut, jadi tidak terlihat lubang drainase tersebut,” ucapnya, Sabtu (22/10/2022)/

Arnold (23), warga Dwikora Palembang hampir terperosok ke lubang drainase tersebut. Padahal saat itu, dia sedang terburu-buru menghindari hujan ketika melintas di Jalan Kapten A Rivai Palembang.

“Hampir saja terperosok, bisa bahaya kalau terjatuh di lubang drainase tersebut. Teman saya sempat terjatuh, kondisinya cukup parah. Saya harap pemerintah bisa memperhatikan lagi, terkait fasilitas umum ini,” katanya.

Pengamat Sosial dan Pendidikan di Palembang, Abdullah Idi mengungkapkan, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi dalam kasus pencurian fasilitas umum ini.

“Ini bisa saja karena pencurian atau upaya perbaikan yang dilakukan dinas terkait, terhadap fasilitas umum itu sendiri. Jika pencurian, ini sudah persoalan penyakit sosial masyarakat, apalagi sering berulang terjadi,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Ekonomi

Menurutnya, perilaku yang tidak wajar tersebut tersebut disebut sebagai vandalisme, yakni kegiatan merusak yang biasa dilakukan terhadap fasilitas publik. Biasanya vandalisme terjadi, karena faktor ekonomi yang rendah.

Faktor lain vandalisme yakni, minimnya penguatan sistem pencegahan, tidak meratanya pendidikan yang terserap oleh masyarakat. Serta terbatasnya pemahaman agama oleh individu, dalam hal ini pelaku pencurian dan pengrusakan fasilitas umum tersebut.

"Justru penyakit sosial ini bisa timbul karena aspek lainnya, seperti pendidikan, agama dan peluang lainnya,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.