Sukses

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Mukomuko Bengkulu

Banjir merendam sedikitnya 237 rumah warga di tiga kecamatan di Mukomuko, Bengkulu.

Liputan6.com, Mukomuko - Banjir merendam ratusan rumah di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, banjir merendam sedikitnya 237 rumah warga di tiga kecamatan daerah ini sejak Senin malam (28/8/2022) sampai Rabu, akibat luapan sungai di daerah itu.

"Kalau kini masih dalam proses pendataan. Untuk data sementara sebanyak 237 rumah warga yang terendam banjir di tiga kecamatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani, Senin (30/8/2022).

Sebanyak 237 rumah warga yang terendam banjir tersebut, sebanyak 193 rumah di antaranya di Kecamatan Ipuh, yakni 75 rumah di Desa Pulau Makmur, 16 rumah di Desa Semundam, 77 rumah di Desa Air Buluh, dan 25 rumah di Desa Pulau Baru. Kemudian sebanyak 30 rumah di Desa Pondok Kopi, Kecamatan Teras Terunjam dan 14 rumah di Desa Talang Rio, Kecamatan Air Rami.

Ramdani mengatakan, banjir Mukomuko selain merendam ratusan rumah warga setempat dan merendam tempat pelelangan ikan (TPI) di Desa Pulau Makmur.

Banjir juga menyebabkan dua perahu nelayan hanyut, dua unit alat tangkap ikan rusak, dua perahu rusak berat, dan satu perahu rusak sedang.

Selain itu, katanya, banjir juga merendam Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Barat di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh. Rumah warga yang terendam banjir di Desa Pondok Kopi, Kecamatan Teras Terunjam secara berangsur mulai surut.

Ramdani mengatakan, pihaknya masih merekap jumlah rumah warga di daerah ini yang terendam banjir di daerah ini.

"Kami menyiapkan logistik bantuan pangan logistik, yang mau kita siapkan dulu untuk warga yang menjadi korban banjir," ujarnya.

Dia berharap, mudah-mudahan banjir yang melanda daerah ini tidak berlangsung lama, mengingat intensitas hujan sudah mulai berkurang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.