Sukses

24 Korban Terorisme Asal Jabar Dapat Kompensasi dari LPSK

Sebanyak 24 penyintas dan ahli waris kejadian terorisme di masa lalu asal Jawa Barat mendapatkan kompensasi dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 24 penyintas dan ahli waris kejadian terorisme di masa lalu asal Jawa Barat mendapatkan kompensasi dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Total nilai kompensasi yang diberikan kepada penyintas yang memiliki Kartu Tanda Penduduk Jabar berkisar Rp3 miliar.

Pemberian kompensasi tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua LPSK Hasto Atomojo Suryo di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (24/2/2022).

Ketua LPSK Hasto Atomojo Suryo mengatakan, pemberian kompensasi ini merupakan rangkaian dari seluruh pekerjaan LPSK dalam memfasilitasi para korban terorisme. Penyerahan kompensasi sudah dilakukan sejak Desember 2020 lalu yang dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. 

"Untuk periode ini sengaja kami melakukan di masing-masing provinsi dan kami serahkan bersama bapak-bapak dan ibu kepala daerahnya," kata Hasto.

Sementara itu, Ridwan Kamil menjelaskan, kompensasi ini merupakan bentuk kehadiran negara kepada para korban terorisme. Selain kompensasi, negara juga memberikan dukungan moral dan psikologis. 

"Negara dalam kesempatan ini menunjukkan kehadirannya baik secara lahir, moral, material maupun psikologis maupun klinisnya," kata pria yang kerap disapa Emil itu. 

Emil menambahkan, mereka yang mendapatkan kompensasi korban terorisme ini merupakan korban dari peristiwa terorisme di masa lampau. Namun, dari semua kejadian terorisme tersebut tidak ada yang terjadi di Jawa Barat. 

"Tadi dari pidato Pak Hasto (Ketua LPSK) disampaikan, 100 persen kejadiannya terjadi di luar Jawa Barat jadi tidak ada satupun kejadian di Jawa Barat tapi korban-korbannya ber-KTP di Jawa Barat," ungkapnya 

Meskipun begitu, Pemda Provinsi Jawa Barat terus berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada warganya. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi dan mengantisipasi sumber-sumber kebencian.

"Dan ini menjadi pesan bahwa di Jawa Barat terus diupayakan yang namanya kondusifitas untuk mengurangi sumber-sumber kebencian. Jika sumber kebenciannya datang dari ekonomi kita banyak program ekonomi dan jika faktornya bukan ekonomi kita memperbanyak dialog-dialog di antara sesama pemangku kepentingan di Jawa Barat," katanya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.