Sukses

Akal Bulus Remaja di Siak Memperdaya Gadis Belia Sebelum Diperkosa dan Dibunuh

Pelaku pembunuhan remaja di Siak ternyata masih anak di bawah umur yang memanfaatkan keinginan korban meminjam uang untuk bayar utang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Satuan Reserse Kriminal Polres Siak menangkap remaja 16 tahun berinisial SAS. Meski masih di bawah umur, warga Kecamatan Mempura ini sudah berbuat tindakan yang sadis terhadap gadis seumurannya.

SAS sudah melakukan pembunuhan terhadap korban VRM lalu menguburnya di perkebunan sawit. Sebelum membunuh, tersangka juga memerkosa korban di sebuah pondok lokasi yang sama.

Kepala Polres Siak Ajun Komisaris Besar Gunar Rahardian SIK menjelaskan, tersangka berhasil menjebak korban karena sedang butuh uang. Keduanya sudah saling kenal tapi tidak diketahui apakah pernah terjalin asmara.

Tersangka melihat kesempatan berbuat jahat ketika memegang telepon genggam saksi berinisial AM. Saat itu, korban berparas cantik ini mengirim pesan singkat ke Facebook AM dan menyatakan ingin meminjam uang.

"Dari telepon genggam AM ini, tersangka menyuruh korban untuk chatting ke Facebook dirinya kalau ingin minjam uang," jelas Gunar, Senin siang, 7 Februari 2022.

Tersangka berjanji akan meminjam uang. Syaratnya harus bertemu langsung dan akan menyerahkan pinjaman Rp500 ribu.

Korban dan tersangka bertemu di rumah saksi AM. Tersangka kemudian meminjam uang AM Rp10 ribu untuk membeli bensin lalu pergi bersama korban ke kebun sawit.

Tersangka menyebut uang sudah ada tapi dipegang orangtuanya yang berada di pondok sawit. Karena itulah korban mau ke kebun karena lagi butuh uang untuk membayar utang Rp500 ribu.

"Korban dan pelaku ke kebun sawit menggunakan sepeda motor korban," jelas Gunar.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pinjam Cangkul

Korban tidak curiga karena tersangka menyebut kebun sawit itu milik kakeknya. Sampai di kebun, korban menunggu di atas sepeda motor sementara tersangka pergi ke pondok beralasan menemui ibunya.

"Setelah itu tersangka kembali dan menyebut ibunya ingin bertemu korban, korban lalu masuk ke kebun menuju pondok," terang Gunar.

Sampai di dalam pondok, korban tak melihat keberadaan ibu tersangka. Pelaku langsung menutup pintu dan menyekap korban.

Tersangka melakukan perbuatan tak senonoh kepada korban. Usai itu, langsung menyayat tangan korban lalu membawa jasad korban ke semak-semak dan ditutup pakai dedaunan.

"Pelaku membawa handphone korban kemudian menyembunyikan sepeda motor korban di kebun milik warga yang tak jauh dari lokasi," Jelasnya.

Keesokan harinya, tersangka kembali lagi ke kebun itu dan meminjam cangkul warga beralasan akan menanam sawit. Cangkul itu digunakan menggali lubang untuk menyembunyikan jenazah korban.

Sang pemilik cangkul kemudian mengecek kebun tapi tak melihat ada sawit baru ditanam. Pemilik cangkul hanya melihat gundukan tanah dan mengetahui ada jasad karena ada kaki menjulur.

Hal ini dilaporkan ke Bhabinkamtibmas hingga sampai ke keluarga korban yang menyatakan kehilangan anak sudah beberapa hari. Polres Siak melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap korban pada 6 Februari 2022.

"Jasad korban ditemukan tanggal itu juga setelah hilang tanggal 2 Februari, dalam hitungan jam tersangka ditangkap dan mengakui semua perbuatannya," kata Gunar.

Penyidik terus menggali keterangan tersangka untuk mengetahui motif melakukan pembunuhan dan perkosaan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.