Sukses

Lapter Stanvac Ditutup Usai Insiden Balap Liar Berdarah yang Tewaskan 2 Remaja

Usai insiden itu, Lapter Stanvac yang jadi arena balap liar berdarah itu ditutup permanen, disertakan pemasangan rambu-rambu larangan berkegiatan.

Liputan6.com, Sumsel - Dua orang remaja tewas mengenaskan dalam insiden balap liar berdarah yang digelar bekas Lapangan Terbang (Lapter) Stanvac, di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. 

Kepala Polres PALI Ajun Komisais Besar Polisi Rizal Agus Triadi mengatakan, usai insiden itu area Lapter Stanvac akan ditutup permanen, disertakan pemasangan rambu-rambu larangan berkegiatan.

Menurutnya, keputusan penutupan lapangan terbang peninggalan zaman kolonial tersebut sudah berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat.

Selain ditutup, pihaknya juga menyiagakan petugas kepolisian di lokasi tersebut guna mencegah aksi balap liar terjadi kembali.

"Selain bersiaga, mereka saya tugaskan berpatroli setiap saat di lokasi itu, sehingga tidak ada lagi celah untuk dijadikan lokasi balap liar," ujarnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Kerap Kecolongan

Sebelumnya dikabarkan, Lapangan Terbang Stavac berlokasi di Desa Pendopo, Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), jadi arena balap liar, Minggu (19/9/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kecelakaan membuat dua remaja berinisial DK (15), warga Desa Mangku Negara, Kecamatan Penukal dan MN (15) warga Desa Tambak, Kecamatan Penukal Utara, meninggal dunia di lokasi. Mereka tewas seketika setelah sepeda motornya hilang kendali dan saling hantam di landasan pacu. Sepeda motor yang terpelanting dengan kuat itu menghantam para remaja lainnya yang saat itu menonton di sisi lintasan pacu.

Akibatnya lima orang remaja berinisial SNI (15), FR (15), dan DD (15) warga Desa Mangku Negara, ADN (15) warga Desa Suka Maju, dan BNT (17) warga Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi karena luka-luka.

"Sampai di sini (RSUD) dua korban sudah meninggal dunia, jasad korban langsung dibawa oleh keluarga ke rumah duka. Untuk yang lain masih dirawat," kata dr Putri di RSUD Talang Ubi.

Salah seorang warga sekitar lapangan terbang, Rudi Hartono, mengatakan meskipun petugas kepolisian sudah sering berpatroli dan mengamankan para pelaku balap liar di sana, namun petugas masih saja kecolongan.

Setelah Polisi menutup lokasi tersebut, ia berharap balap liar tidak ada lagi.

"Semoga tidak ada lagi, saya selaku orang tua juga cemas karena anak saya jadi ikut-ikutan juga," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.