Sukses

Hidup Tanpa Beban, Ratusan ODGJ di Makassar Cepat Sembuh dari Covid-19

Selain itu mereka juga sudah terbiasa menjalani isolasi sebagai orang dengan gangguan kejiwaan.

Liputan6.com, Makassar - Ratusan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dokter menyebutkan ratusan ODGJ tersebut sembuh lantaran tidak terbebani pikiran saat mereka dinyatakan positif terjangkit Virus Corona.

Direktur RSKD Dadi Makassar, dr Arman Bausat menyebutkan bahwa sedikitnya 170 ODGJ dipastikan positif Covid-19 sejak Januari 2021. Ratusan ODGJ tersebut kemudian satu per satu sembuh hingga kini. 

"170 Pasien itu hampir 98 persen sembuh dengan baik, 98 persen juga mereka tanpa gejala," kata Arman Bausat saat dikonfirmasi, Rabu (23/6/2021). 

Berdasarkan hasil pengamatan dari tim medis RSKD Dadi, kesembuhan ratusan penderita gangguan kejiwaan ini dari Covid-19 disebabkan tidak adanya beban psikologis yang mereka alami. 

 

"Kesimpulannya mungkin karena dia tidak stres pikirkan penyakitnya. Dia tidak tahu ini Covid-19 berbahaya, tidak seperti kita orang sehat yang kena Covid-19, stres dan depresi," terang Arman. 

Selain itu, lanjut Arman, ratusan ODGJ yang dirawat di RSKD Dadi ini memang tidak menderita penyakit penyerta. Sebagaimana pasien umum, mereka yang meninggal dunia karena Covid-19 biasanya dibarengi dengan penyakit penyerta. 

"Yang jelas dia sembuh tanpa komplikasi berat. Kalau pasien umum kan biasanya sampai sesak napas, masuk ICU, sampai diinkubasi dan sampai ada yang meninggal," jelasnya.

 

Sebagai perbandingan, setidaknya ada 3.000 pasien non-ODGJ yang sempat terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan di RSKD Dadi. Tidak sedikit dari mereka kemudian mengalami komplikasi hingga meninggal dunia dalam keadaan positif Covid-19. 

"Karena mungkin faktor stresnya. Sudah dia tahu dia positif, depresi, apalagi kalau dia ada batuk-batuk, tambah stres. Mereka jadi takut. Dari 3000 pasien yang kita rawat yang meninggal sekitar 5 persen," ungkap Arman.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbiasa Diisolasi

Arman kemudian menjelaskan bahwa sebelum dinyatakan positif Covid-19, pasien ODGJ ini memang telah menjalani isolasi. Jadi saat mereka terkonfirmasi positif Covid-19, mereka hanya perlu melanjutkan isolasi yang mereka jalani selama ini. si.

"Kalau mereka sudah terbiasa isolasi di ruang perawatan," sebut Arman.

 

Berbeda dengan pasien umum, saat mereka menjalani isolasi karena positif terjangkit Covid-19 umumnya mereka stress hingga mengakibatkan penyakit penyerta yang mereka derita kambuh dan memperburuk keadaan.

"Ini (ODGJ) kan tidak, selama menderita Covid-19 di ruangan terus, cuma isolasi saja, tidak sama dengan pasien biasa kan," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.